Corona di Sumsel

Covid-19 Infeksi Karyawan PT Pusri di Palembang & PT Hindoli di Muba, Penularan Corona Terus Terjadi

Covid-19 Infeksi Karyawan PT Pusri di Palembang & PT Hindoli di Muba, Penularan Corona Terus Terjadi

IST
Proses produksi Pupuk NPK PT Pusri 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penularan Covid-19 di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus terjadi.

Pada Kamis (9/7/2020) saja terdapat 56 kasus konfimasi positif baru sehingga total positif Covid-19 di Sumsel sebanyak 2.475 kasus.

Saat ini saja terdapat delapan karyawan PT Pusri Palembang yang dinyatakan positif Covid-19 meskipun status penularan masih diselidiki.

Selain itu, PT Hindoli di Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin pun menutup operasional pabrik pengolahan kelapa sawit usai ada karyawan di pabrik tersebut yang dinyatakan terpapar Covid-19.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Sumsel, mengatakan penularan Covid-19 tak hanya terjadi di lingkungan perusahaan saja (klaster perusahaaan) melainkan di semua sektor.

"Perlu kami sampaikan soal klaster perusahaaan, hampir semua sektor klaster penularan sudah ada," katanya, Kamis (9/7/2020).

Berdasarkan penularan kasus yang terus terjadi, Yusri mengingatkan agar masyarakat tetap gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas.

"Karena klaster sudah banyak hampir merata di semua bidang, semua profesi, masyarakat harus tetap jalankan protokol kesehatan." ujar Yusri

Delapan karyawan PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) Palembang terpapar Covid-19.

Direktur Utama Rumah Sakit Pusri, Yuwono menyebutkan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut merupakan karyawan bidang pengadaan dengan kata lain bagian yang sering terpapar dengan orang luar dan bukan bagian pabrik.

"Kalau bagian pabrik memang di dalam, masih aman ini yang positif bagian pengadaan. Kantornya di depan. Sekitar 8positif tapi semuanya statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG)," ujar Yuwono, Kamis (9/7/2020).

Dia mengatakan, pihaknya melihat pola penularan Covid-19 bukan dari internal (dalam) perusahaaan tapi penularan dari luar.

"Kami sedang lakukan investigasi mendalam supaya tahu asal muasal penularan," kata dia.

Adapun penemuan kasus positif di kalangan karyawan ini berkat pihak perusahaan melakukan rapid test kepada seluruh karyawan yang berjumlah 2.000 orang secara terus kontinyu. Rapid test sendiri dilakukan dalam beberapa hari.

Dijelaskan Yuwono, dari rapid test terdapat ternyata sudah sekitar 100 orang yang hasilnya reaktif. Selanjutnya pihak RS Pusri melakukan tes usap (swab test) kepada 100 orang tersebut.

Saat ini semua karyawan yang dinyatakan terinfeksi virus Corona dirawat di RS Pusri
walaupun statusnya OTG. Meskipun di satu sisi, risiko penularan Covid-19 dari OTG sangat rendah atau sangat jarang terjadi.

"Kalau isolasi boleh mandiri tapi siapa yang mau mengawasi. Isolasi di rumah sehat Jakabaring artinya belum tentu apa namanya, kita belum tentu bisa mengakses kesana secara cepat. Ini supaya untuk koordinasi bagus kita lakukan perawatan di RS Pusri," terang dia.

Menurut Yuwono, koordinasi dengan PT Pusri pun berlangsung dengan baik. Saat pertama kali ditemukan karyawan yang positif Covid-19 pihak PT Pusri dan RS Pusri sigap melakukan penelusuran (tracing) kontak karyawan yang dinyatakan positif dengan pihak keluarga, orang-orang di kantor hingga rekanan PT Pusri. Hal ini juga karena pihaknya tidak mau mengambil risiko lebih besar meskipun kasus positif berasal dari OTG.

"Sebenarnya kita lakukan pemeriksaan hampir seminggu. Maraton. Nah, itu begitu ada yang positif dua orang langsung lakukan tracing. Jadi, tracing yang lakukan pendataan dari PT Pusri. Dari awal koordinasinya sudah bagus banget," tambah dia.

Hingga kini pihaknya telah melakukan penelusuran kontak hampir ke 150-an orang yang berkontak erat dengan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19. Dari penelusuran tersebut tidak ada yang positif.

"Boleh dibilang tidak ada penambahan. Sore ini pun sudah selesai pemeriksaan PCR karena saya kontrol terus. Saya pikir hari ini pun tidak ada penambahan karena dari tracing semua negatif." ujar Yuwono

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved