Berita Pendidikan
Kadisdik Sumsel Takut Banyak Anak Pintar tapi Kurang Ajar Jika Sekolah Jarak Jauh Dipermanenkan
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Riza Pahlevi, mengatakan hal ini harus perlu dikaji terlebih dahulu, sejauh mana manfaat dan mudharatnya
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Wawan Perdana
Akbar Kurniawan yang merupakan salah satu siswa di SMAN 13 Palembang Kelas XII Jurusan IPS ini mengaku sedikit khawatir kalau belajar jarak jauh dipermanenkan.
"Takutnya nanti banyak pelajaran yang gak mengerti kalau belajar jarak jauh ini, dan bisa saja tidak kondusif juga," katanya.
"Di rumah saya, Talang Jambe juga sering gangguan sinyal. Tidak dipungkiri juga saya masih sering main gim dan belajar jarak jauh ini kadang tidak konsen. Kalau sekarang sih, masih ke sekolab tapi sesekali saja, hanya saat bagi raport, dan kembalikan buku pelajaran," ujarnya.
Kalau pun dipermanenkan dia berkeinginan agar jangan full online, karena berat di kuota juga.
"Sekali dua kali ke sekolah tatap muka. Saya juga kasihan sama orangtua karena mesti beli kuota saya juga kalau mau pasang wifi di rumah, biayanya mahal," kata anak ketiga dari tiga bersaudara.
"Keuntungan tatap muka kan kalau gak jelas bisa langsung nanya ke guru, lewat online juga bisa tapi kadang kurang puas dan jelas kalau tidak dijelaskan secara langsung. Kemudian bertemu teman juga, sosialisasi kalau lama di rumah juga gak enak. Yang penting kan jaga jarak dan patuhi protokol kesehatan," tutupnya.