KSAD Jenderal Andika Perkasa Minta Investigasi Terkait Babinsa TNI AD Tewas Dibunuh Oknum Marinir

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, memerintahkan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus penusukan Serda Saputra

Kompas.com
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa 

TRIBUNSUMSEL.COM - Prajurit TNI AD yang bertugas sebagai Babinsa tewas dibunuh oleh oknum marinir

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, memerintahkan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus penusukan terhadap anggota TNI AD bernama Serda Saputra.

"Saya perintahkan lakukan investigasi menyeluruh, kejar, jangan sampai walk away begitu saja," kata Andika usai olahraga bersama pimpinan media massa di Mabesad, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Saat ini, Andika menambahkan, kasus tersebut telah ditangani oleh polisi militer. Namun, dia menegaskan agar anggota TNI tak main hakim sendiri

"Iya, sedang ditangani oleh polisi militer, haruslah, kita harus proses hukum sampai tuntas, enggak boleh gitu-gitu.

Apa pun masalahnya enggak boleh main hakim sendiri," kata jenderal bintang empat tersebut.

Untuk meminta kejelasan kasus tersebut, Andika juga akan segera memanggil Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspom TNI).

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI M. Zaenal, sebelumnya membenarkan bahwa pelaku penusukan terhadap Serda Saputra adalah oknum prajurit Marinir.

"Benar, yang bersangkutan adalah prajurit Marinir TNI AL," kata Zaenal ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (23/6).

Saat ini, lanjut dia, pelaku penganiayaan itu sudah ditangkap dan dalam penyelidikan di Polisi Militer TNI AL.

Sementara Dandim 0503/JB Kolonel Kav. Valian Wicaksono, mengatakan pelaku penganiayaan diduga oknum TNI AL saat ini telah diamankan oleh POM TNI.

"Oknum, ya. Saat kejadian, yang bersangkutan (pelaku) mengaku demikian," kata Valian di Jakarta, Senin (22/6).

Adapun pelaku yang tengah dilidik merupakan pelaku utama. Namun, Valian tak dapat memastikan apakah pelaku penusukan terhadap Serda Saputra hanya satu orang atau lebih.

"Dalam penyelidikan, kami sudah lihat CCTV dan sebagainya. Akan tetapi, nanti apakah yang lain terlibat atau gimana itu 'kan nanti dari hasil penyelidikan," kata Valian.

Valian tidak menjelaskan secara detail di mana pelaku tersebut ditemukan. Namun, kata dia, pelaku telah ditangkap pada Senin pagi.

Seperti diketahui, penusukan itu bermula saat Serda Saputra bertugas di Hotel Mercure yang berlokasi di Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, Senin (22/6) dini hari.

Tiba-tiba terjadi keributan di dalam hotel. Pada saat itu Serda Saputra berusaha menyelesaikan perselisihan tersebut.

Namun nasib nahas menimpa Serda Saputra saat dia berusaha meredam keributan, justru dia menjadi korban tertusuk senjata tajam oleh pelaku dan menyebabkan dia meninggal dunia.

Valian menyebut Serda Saputra saat itu sedang mengamankan karantina mandiri dari PMI kerja migran yang baru dari luar, salah satunya ditempatkan di Grand Mercure Batavia.

"Kami 'kan dilibatkan karena kami 'kan masuk dalam satgas tersebut. Jadi, ketika terjadi keributan, anggota kami mencoba menyelesaikan tetapi malah almarhum yang tertusuk," ujar Valian.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved