Kisah John Kei, Preman Tebas Leher dan Potong Kaki Lawannya dengan Golok Walau Polisi Berdatangan
Nama John Kei tak lekang dari ingatan sejak ditetapkan sebagai terpidana kasus pembunuhan Bos Sanex Steel, Tan Harry Tantono pada 2013 lalu.
Perubahan itu terjadi setelah John Kei mendekam selama lima tahun di balik jeruji dengan penjagaan sangat tinggi di Nusa Kambangan.
Dalam masa tahanannya, John Kei mengaku menghabiskan waktunya dengan membaca dan beribadah.
“Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk ibadah. Tapi Nusa Kambangan membawa Tuhan hadir di diri saya,” kata John Kei dikutip Nawalaksp.id dari TribunWow (15/4/2019).
John Kei pun mengaku menyesal dengan perbuatannya dan ingin menghapus masa kelamnya tersebut.
Ia juga ingin mendekatkan diri pada Tuhan dan meminta bantuan dari Tuhan agar mampu bertahan di masa hukumannya.
“Kalau saya mati, saya mau masuk surga. Bukan masuk neraka kerena bunuh diri,” katanya.
Meskipun baru menjalani lima tahun hukuman penjara, John Kei mengaku sudah banyak perubahan terjadi di dirinya.
Ia pun kini menjadi pendeta dan memberikan pencerahan bagi narapidana lainnya.
“Saya ingin menjadi manusia baru ketika saya keluar dari penjara. Saya menyerahkan hidup saya pada Tuhan,” tutupnya. (Candra)
Artikel ini pernah tayang di Gridhot.id dengan judul "Kisah Jhon Kei, Pembunuh Paling Bengis di Jakarta yang Kini Tobat Jadi Pendeta"