Berita Palembang

'Hidup Segan Mati Tak Mau', Curhat Tukang Becak di Palembang Tak Kuat Tanggung Beban Selama Pandemi

Mereka mengaku tak tahu harus bagaimana lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan mereka saat ini turun drastis, bahkan pernah nihil

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Curhat tukang becak di tengah pandemi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Puluhan tukang becak di Seberang Ulu (SU) I, mengaku tak kuat lagi menanggung beban akibat pandemi Covid-19.

Mereka mengaku tak tahu harus bagaimana lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan mereka saat ini turun drastis, bahkan pernah nihil dalam sehari.

"Kalau ditanya soal dampak Corona ini, tidak bisa diungkapkan lagi. Kita sama-sama tahu lah," kata Ibrahim, seorang penarik becak di Jalan Bungaran, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I saat dibincangi TribunSumsel.com, Jumat (19/6/2020).

Sebelum pandemi Covid-19, Ibrahim mengaku dapat mengantongi pendapatan minimal Rp50 ribu hingga Rp75 ribu perhari.

Namun saat ini, pendapatan pria 65 tahun ini menurun bahkan hingga sepuluh kali lipat.

"Pernah dalam sehari cuma dapat Rp15 ribu, pernah Rp10 ribu. Pokoknya sekarang ini sepi sekali dan saya merasakan betul dampak Corona ini," kata Ibrahim.

Nasib sama juga dialami Burhan, seorang penarik becak lainnya.

Ia mengaku tak ada pilihan lain, selain tetap bekerja menjadi penarik becak walaupun pendapatan sangat minim.

"Ini namanya sekarat betul. Ibaratnya hidup segan, mati tak mau. Sehari-hari banting tulang, tapi dapat uang tak seberapa," kata Burhan.

"Tapi bagaimanapun saya bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup dan kesehatan. Tapi harapannya ke pemerintah maupun orang kaya, tolonglah kami ingin dibantu agar ringan juga beban kami," ujar Burhan.

Mendengar keluhan para tukang becak khususnya di Jalan Bungaran ini, PT Pelindo II Cabang Palembang bekerjasama dengan organisasi Pemuda Pancasila, memberikan bantuan berupa voucher belanja.

Asisten Deputi General Manager PT Pelindo II Cabang Palembang, Erwin mengatakan, pihaknya menyerahkan 500 voucher belanja bagi para penarik becak khususnya di Jalan Bungaran.

"Ada 500 voucher belanja, masing-masing senilai Rp 50 ribu bagi saudara-saudara kita yang kerja narik becak. Tapi setiap orang dapat dua voucher atau senilai Rp 100 ribu," kata Erwin di sela kegiatan pembagian voucher.

Voucher belanja ini, lanjut Erwin, bisa ditukarkan dengan sembako sesuai keinginan dan kebutuhan pemegang voucher.

"Walaupun tak seberapa, kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara kita," kata Erwin.

Pada kesempatan sama, Ketua DPD Pemuda Pancasila Sumsel, M. Aminuddin mengatakan, Pemuda Pancasila merupakan salah satu ormas yang dipercaya Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Sebenarnya kita sudah mendata para penerima bantuan ini. Sehingga yang kita salurkan ini telah dilakukan survey oleh pengurus di lapangan. Hal ini kita lakukan untuk memastikan bantuan ini bisa diterima yang benar-benar berhak dan mereka sangat membutuhkan," terang Aminuddin.

Bantuan ini pun disambut antusias para tukang becak, keramaian setidaknya dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk beberapa hari ke depan.

"Alhamdulillah dapat nyawa lagi dengan bantuan ini. Selama ini kami sekarat betul istilahnya. Terima kasih banyak," kata Burhan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved