Corona di Sumsel
Terima Bantuan Kementerian, Hasil Pemeriksaan PCR di RS Pusri Keluar Dalam Waktu 24 jam
Provinsi Sumatera Selatan akan memiliki 4 laboratorium yang menjadi tempat uji Polymerase Chain Reaction (PCR)
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
Ada juga saya sendiri sebagai expert ahli yang menjamin validasi dari hasil sampel yang sudah diuji. Itu yang bekerja sekarang ini dokter supervisor itu bisa full satu pekan.
Tapi Karena sampel yang saat ini diuji belum bisa terlalu banyak (hanya 100 sampel), maka 14 orang analis tadi kita bagi ke dalam 3 tim.
Tapi hanya 1 tim yang kita turunkan setiap hari jadi mereka bisa saling bergantian supaya kerjanya juga tidak padat. Tapi target kita, diawal Juli nanti akan bisa memeriksa hingga 200 orang perhari.
Alat PCR apa yang digunakan RS Pusri ?
Alat PCR itu namanya LC 480 dari Roche Amerika. Itu termasuk alat PCR dalam kelas terbaik. Alat itu kami dapat pinjaman dari kementerian BUMN. Tetapi alat penyokong lainnya di laboratorium kami adakan (sediakan) sendiri.
Kapasitas alat itu adalah 384 sampel jadi kalau satu orang dua sampel berarti itu bisa untuk sekitar 190 per hari. Jadi kalau saya targetkan 200 orang sehari, artinya kita bisa menggunakan full kapasitas dari alat PCR itu.
Tapi saya pakai tahapan, tidak langsung ditinggikan targetnya. Saya sangat paham dengan kondisi yang ada karena bidang ini sudah saya tekuni lebih dari 20 tahun lamanya.
Jadi, awal-awal kita hanya periksa 12 orang, kemudian dinaikkan jadi 24, naik lagi ke 28 kemudian naik ke 100. Baru selanjutnya akan dinaikkan ke 200.
Sampel itu kiriman dari mana saja ? Bisakah masyarakat umum juga mengirim sampel ke RS Pusri ?
Kami tadi baru divalidasi dari kementerian kesehatan, sebenarnya itu validasi formal. Bukan validasi kelayakan alat ini dan kelayakan pemeriksaan.
Karena untuk kelayakan itu salah satu orang yang berkompeten untuk memvalidasinya adalah saya sendiri.
Karena saya termasuk ahli dari kementerian kesehatan sebagai asesor yang untuk menguji kelayakan lab dimana-mana. Jadi untuk proses saya sendiri bisa meninjau itu.
Tapi formal bahwa ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas perlu izin dari kementerian kesehatan dan mereka baru datang tadi. Jadi mudah-mudahan, besok kalau dikabar dapat izin, maka mulai besok baru sampel-sampel tracing dari masyarakat melalui Dinkes bisa kita periksa.
Jadi selama ini kami memeriksa internal di RS Pusri, lingkungan Pusri, dari rekanan BUMN lain seperti pelabuhan dan sebagainya. Kemudian juga dari orang-orang yang butuh surat izin keluar masuk, surat perjalanan dan pribadi-pribadi lainnya.
Untuk pasien RS Pusri, sudah lebih cepat. Misalnya ada yang masuk hari ini dan terindikasi covid-19, maka langsung dilakukan swab.