Corona di Sumsel
Terima Bantuan Kementerian, Hasil Pemeriksaan PCR di RS Pusri Keluar Dalam Waktu 24 jam
Provinsi Sumatera Selatan akan memiliki 4 laboratorium yang menjadi tempat uji Polymerase Chain Reaction (PCR)
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Provinsi Sumatera Selatan akan memiliki 4 laboratorium yang menjadi tempat uji Polymerase Chain Reaction (PCR).
Sebelumnya hanya Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dan Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH), saat ini juga akan bertambah RS Pusri dan RSUD Siti Fatimah yang akan menjadi tempat pemeriksaan tambahan pengujian sampel terkait covid-19 di Sumsel.
Tribun Sumsel mewawancarai khusus direktur RS Pusri yang juga menjabat juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Sumsel, Prof Yuwono terkait kesiapan dari laboratorium PCR tersebut.
Sejauh ini kesiapan RS Pusri terkait laboratorium PCR ?
Rumah sakit Pusri sudah berfungsi seminggu ini, kalau RSUD Siti Fatimah belum berfungsi karena masih dalam proses pemasangan alat.
Jadi laboratorium RSUD Siti Fatimah kemungkinan baru akan beroperasi di awal Juli mendatang.
Sedangkan RS Pusri sudah mulai berjalan dan sampai saat ini kita sudah mampu untuk pemeriksaan sampai 100 orang perhari ini.
Perlu diluruskan juga bahwa laboratorium RS Pusri menghitung orang, bukan spesimen.
Kemarin kita juga sudah diverifikasi oleh Litbangkes melalui Dinas kesehatan untuk sertifikasi kelayakan untuk memeriksa sampel masyarakat umum.
Bagaimana sistem pendataan yang diterapkan RS Pusri untuk menjamin tidak akan ada kesalahan atau mencegah tertukarnya spesimen ?
Pendataan kami belajar dari pengalaman Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang diawal-awal menguji sampel covid-19 yang sebenarnya wajar juga terjadi seperti itu karena memang baru waktu itu.
Dulu kan kerap terjadi data tidak lengkap. Contoh, nama sama tapi umur berbeda. Kadang juga terjadi sebaliknya, nama berbeda tapi umur sama.
Untuk itu kami terapkan lebih teliti lagi. Seperti umur kami ganti dengan tanggal lahir.
Jadi misalnya orang yang diperiksa itu sama-sama bernama Yuwono.
Tapi kalau tanggal lahirnya berbeda, maka bisa ditarik kesimpulan artinya itu orang yang beda.