Berita Palembang
Viral Bocah 2 Tahun di Palembang Dijemput Petugas, Sang Ayah Dikucilkan hingga Kehilangan Pekerjaan
Sejak saat itu, tak hanya rekan kerja dan tetangga, pihak keluarga juga dirasa mulai menjauh dari keluarga N.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viralnya video penjemputan N, bocah 2 tahun di Palembang yang diduga terjangkit Covid-19 nyatanya sangat berdampak buruk pada pihak keluarga.
Apriansyah Saputra (37), ayah kandung N bahkan harus kehilangan pekerjaannya usai video anaknya yang dibawa petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap viral di sosial media.
"Sejak video itu viral, saya sudah tidak lagi bekerja. Bahkan saya tidak terima THR, mungkin mereka takut kasih ke saya," ujarnya, Jumat (12/6/2020).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu masyarakat khususnya kota Palembang dihebohkan dengan video penjemputan N, bocah 2 tahun di Palembang yang dikabarkan positif terjangkit Covid-19 (corona).
• Hasil Swab Bocah 2 Tahun di Palembang Belum Keluar, Padahal Sudah 32 Hari Dirawat di RS Pelabuhan
Dalam video yang viral di sosial media, tampak N dibawa dari rumahnya kemudian digendong oleh petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk selanjutnya diantarkan ke rumah sakit.
Sejak saat itu, tak hanya rekan kerja dan tetangga, pihak keluarga juga dirasa mulai menjauh dari keluarga N.
Bahkan sejak tidak ada lagi penghasilan, Apriansyah sampai harus menjual persediaan 2 karung beras di rumahnya untuk bertahan hidup.
Setelah beras tersebut habis, kini perabotan di rumah seperti panci, kuali hingga barang elektronik satu persatu sudah ia jual demi bisa menyambung hidup.
"Anak saya ada 2, N itu yang bungsu. Sejak kabar itu viral, tidak ada yang mau dekat-dekat sama kami. Kami juga tidak terima bantuan apa-apa dari pemerintah. Cuma pernah terima 2 bungkus deterjen dan 4 bungkus mie instan. Cuma itu saja yang saya terima," ujarnya.
"Saya juga bingung, anak saya yang paling tua harusnya masuk SMP tahun ini. Tapi dengan keadaan seperti ini, bagaimana kedepannya," ujar dia.
Tak hanya berdampak pada sosial dan perekonomian keluarganya, sejuta tanda tanya juga timbul dibenak pihak keluarga terkait penjemputan N dengan alasan bocah tahun tersebut dinyatakan terjangkit corona.
"Padahal anak saya sudah tes swab dan hasilnya negatif. Tapi kok bisa datang petugas ke rumah dan bilang anak saya positif. Kan itu tidak masuk akal," tegasnya.
Apriansyah mengatakan, N sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit lantaran diduga keracunan makanan.
• Update Corona di Palembang Jumat 12 Juni Pagi, Positif Covid-19 Capai 750 Kasus, IB II Terendah
Bocah tersebut kemudian dirawat selama 5 hari di rumah sakit.
Saat perawatan itulah tim dokter kemudian melakukan uji swab kepada N.