Berita OKI
'Saya Kaget Lihat Rumah Sudah Rata dengan Tanah', Cerita Pilu Warga OKI, Rumahnya Roboh Pasca Hujan
Raut muka sedih terlihat saat Nopiyan Hendri yang telah menempati rumah panggung sejak 11 tahun terakhir.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Hujan lebat disertai angin kencang yang turun sekira pukul 04.30 WIB hingga 07.00 di sebagian besar wilayah Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (8/6/2020) mengakibatkan salah satu rumah warga roboh.
Yakni rumah seorang warga di RT 05 Lorong 05, Kelurahan Jua-Jua, Kecamatan Kayuagung ambruk karena hujan lebat disertai angin kencang.
Saat wartawan Tribunsumsel.com mendatangi langsung ke lokasi, terlihat rumah yang keseluruhan bangunan memakai bahan material kayu sudah porak poranda akibat tiang rumah tergerus air hujan.
• Update Corona di Palembang Senin 8 Juni Pagi, Bertambah 24 Sembuh dari Covid-19, 478 Masih Dirawat
Raut muka sedih terlihat saat Nopiyan Hendri yang telah menempati rumah panggung sejak 11 tahun terakhir.
Ia menjelaskan harus menerima kenyaataan pahit tersebut.
"Rumah ini sudah lama kami tempati berempat. Saya bersama istri dan dua anak yang masih kecil," ungkapnya saat menunjukan keadaan rumah yang telah ambruk.
• Sudah Jalani Sidang Cerai, Suami di Muara Enim Siksa Istri dan Paksa Berhubungan di Semak-semak
• Bawa Senpi Mondar Mandir di Depan SD Malam Hari, Pemuda PALI Diringkus di RKT Prabumulih
• Heboh Kemunculan Semburan Kecil Berasap dari Dalam Tanah di Talang Aman Kemuning Palembang
Rumah panggung dengan tiang penyangga berupa kayu tersebut dinilainya tidak mampu menahan air hujan yang sering menggenang saat musim penghujan tiba.
"Karena tiang penyangga tidak menggunakan pondasi semen, namun hanya ditancapkan ke dalam tanah. Sedangkan setiap musim hujan air selalu menggenang,"
"Ya mungkin itu yang buat tiang tidak dapat menopang bangunan hingga roboh," kata pria yang keseharian sebagai tukang ojek.
• UPDATE Corona di PALI 8 Juni : Bertambah 2 Kasus Positif, Ini Riwayat Pasien
• BREAKING NEWS : Hasil Swab Test di Pasar Kebon Semai Sekip Palembang, 6 Positif Corona
Dijelaskan Nopiyan, waktu ambruknya rumah sekitar jam 07.00 atau setelah hujan berhenti.
"Sebelum ambruk tidak ada tanda-tanda sama sekali, makanya saya sempat mengantar istri bekerja,"
"Tetapi setelah pulang ke rumah saya kaget melihat rumah sudah rata dengan tanah bahkan banyak warga yang saat itu menyaksikannya," jelasnya.
Alhasil akibat kejadian itu, seluruh perabotan di dalam rumah dalam keadaan rusak parah dan tidak dapat diselamatkan.
"Walaupun rumah dan isinya rusak, saya masih bersyukur karena kedua anak yang saat kejadian berada di dalam rumah masih selamat," ujarnya sembari berharap bantuan renovasi rumah yang pernah dijanjikan pemerintah dapat segera terealisasikan.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan sedikit santunan dapat langsung mendatangi lokasi.