New Normal di Lubuklinggau
Minim Informasi, Orangtua di Lubuklinggau Berbondong-Bondong Antar Anaknya Masuk Sekolah
Sejumlah orangtua di Lubuklinggau mengira libur sekolah karena pandemi Covid-19 telah selesai sehingga mengantar anak ke sekolah
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Sejumlah orangtua di Lubuklinggau mengira libur sekolah karena pandemi Covid-19 telah selesai.
Mereka pun ramai-ramai mengantarkan anaknya kembali sekolah.
Tampak di SD Negeri 32 Kota Lubuklinggau.
Sejak pagi para orangtua sudah berdatangan mengantarkan anaknya ke sekolah.
Namun, ternyata mereka kecele karena aktivitas belajar mengajar masih libur.
Minimnya informasi diperoleh para orang tua jika sekolah di Lubuklinggau masih libur, diduga menjadi penyebab banyak orang tua mengantar anaknya ke sekolah.
Ratna (32 tahun) salah satu wali murid mengaku sudah terlanjur mengantarkan anaknya masuk sekolah.
Ia mengaku tidak tahu jika sekolah masih libur.
• PSBB Diperpanjang, Wali Kota Palembang Tegaskan Siswa Belum Masuk Sekolah
"Informasinya Lubuklinggau sudah normal, itulah saya antar anak saya ke sekolah, tapi ternyata masih libur, nanti kata gurunya akan dikabari jika sudah masuk" ungkap Ratna pada Tribunsumsel.com, Selasa (2/6/2020).
Ia pun meminta kepada pemerintah Kota Lubuklinggau untuk mengeluarkan surat pengumuman resmi ke masing-masing sekolah kapan jadwal aktivitas belajar mengajar kembali dibuka.
"Pengennya kita diumumkan melalui sekolah masing-masing, supaya kita tahu jadwalnya kapan masuk, jangan seperti sekarang, tidak ada jadwal, kami antar saja anak kami datang ke sekokah, eh masih libur," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra mengatakan, Lubuklinggau baru road to new normal, bukan sekonyong-konyong semua fasilitas yang ada di kota ini sudah dibuka.
"Yang dilakukan Disdik saat ini adalah mempersiapkan tatanannya bahwa seandainya ketika sudah new normal lagi, semua sekolah sudah siap," ungkapnya.
• New Normal di Sekolah Lubuklinggau, Setiap Kelas Dibatasi 20 Orang
Menurutnya, saat ini guru-guru dan para kepala sekolah datang ke sekolah guna mempersiapkan anggaran untuk mempersiapkan sarana dan prasarana dalam menghadapi new normal ini.
"Sekarang dana BOS digunakan untuk membuat sarana cuci tangan, membeli thermo gun, bahkan kalau bisa ada bilik disinfektan, bila tidak bisa meniru negara luar setiap anak sekolah masuk bilik disinfektan atau disemprot minimal kelengkapan sekolah ada," terangnya.