Refly Harun Sindir Balik Buzzer: Dilayani Habis Waktu, Disebut Sakit Hati karena Sering Kritik
Akun buzzer itu juga menantang Refly untuk menyebut kelebihan dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena kita sebagai warga negara kan berpartisipasi sesuai dengan apa yang kita yakin," ungkapnya.
Ia mengakui pendapat yang selama ini dikemukan belum tentu benar.
Namun, ia menegaskan bahwa dirinya juga perlu didengar.
"Belum tentu juga pendapat saya benar tapi kan benar atau tidaknya didengarkan dulu, disanggah secara argumentatif juga kalau keliru."
"Kalau yang terjadi sekarang enggak begitu kita menyampaikan kritik pada pemerintah, buzzer malah menghantam hal-hal yang tidak mendasar ya," kata dia.
Sehingga, ia merasa kecewa dengan kritikan padanya yang menyinggung ranah pribadi.
"Kadang-kadang personal life, private life, kalau kita layani hal-hal seperti itu, habis waktu kita."
"Jadi kita betul-betul substansinya apa kalau memang benar kita ambil, kalau ennggak tolak saja," jelas Refly.
Ia mengatakan, jika menjadi penguasa akan berusaha mendengarkan kritikan.
"Kalau saya jadi penguasa, orang kritik saya dengarkan saja, kalau kritiknya benar menjadi bahan perbaikan, kalau kritiknya keliru abaikan."
"Kalau saya mengatakan, kalau orang mengkritik kita dan keliru semua, ya legitimasi kita tambah kuat," ucapnya.
Menurutnya, kritikan itu justru membuat pemerintah makin kuat.
"Artinya kebijakan kita itu, kebijakan yang sudah bagus tapi kalau kebijakan itu keliru, kita ada kesempatan untuk memperbaikinya."
"Jadi kritik dalam demokrasi itu vitamin ya bukan serangan," jelasnya.
Refly menambahkan, meski dirinya selama ini mengkritik, bukan berarti ia setuju soal adanya konspirasi menjatuhkan kekuasaan.