Hujan Deras dan Angin Ribut Hancurkan Satu Rumah di Desa Pematang Bangsal OI: Datang Seperti Ombak
angin pun memporak porandakan rumah kayu tersebut. Keluarganya sempat panik dan berlindung di dalam rumah.
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA -- Angin ribut disertai hujan deras, Jumat (22/5/2020) sore menjadi mimpi buruk bagi Aminah (45).
Beruntung, rumah panggungnya yang berukuran 45m2 itu tidak terkena dampaknya.
Malangnya, rumah tetangganya, Nur (40) hancur berkeping-keping.
Angin ribut dan hujan deras tersebut, menghantam sebuah rumah di Desa Pematang Bangsal Kecamatan Pemulutan Selatan.
• Warga Kaget Banyak Makam Terangkat di TPU Kamboja, 5 Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang

• Tuduh Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya Maling Dana Bansos, Akun Medsos Ini Dilaporkan ke Polisi
"Angin datang seperti ombak, kami kira cuma lewat. Ga taunya malah ke tempat kami," ujarnya saat diwawancarai di lokasi, Sabtu (23/5/2020).
Sontak, angin pun memporak porandakan rumah kayu tersebut. Keluarganya sempat panik dan berlindung di dalam rumah.
"Kami panik, sempat ketakutan saat itu," ucapnya.
Setelah angin itu, hujan pun turun cukup lama. Sehingga rumah itu makin hancur dan nyaris tenggelam di sawah di bawahnya.
"Sampai sore hujannya, deras juga," jelasnya.
• Ditemukan Stiker Lambang Palu Arit yang Terjual di Gerai Aksesoris di Palembang, Ini Kronologinya
Ia mengatakan, rumah tersebut hanya dihuni oleh Nur dan 2 anaknya.
Saat ini, mereka telah mengungsi ke tempat keluarganya.
"Sudah mengungsi, di rumah keluarganya," jelasnya.
Hal itu diamini oleh Ismail, yang juga menantu dari pemilik rumah tersebut. Ibu mertuanya tersebut memang sudah cukup lama menghuni rumah kayu itu.
"Sudah 10 tahunan di sini, akibat angin ribut ya hancur," ungkapnya.
Ia mengaku keluarganya menderita kerugian cukup besar, sekitar Rp15 juta.
Ia berharap adanya uluran tangan dari pemerintah kabupaten untuk meringankan beban mereka, apalagi di momen Hari Raya Idul Fitri ini.
"Dari Kades baru ngasih bantuan sembako, tapi dari Polri dan TNI sudah mencatat data saja," jelasnya. (mg5/sp)