Virus Corona

Di Jepang, Ada Orangtua Ingin Bunuh Diri Karena Stres Terlalu Lama Bersama Anak Saat Wabah Corona

Di Jepang, Ada Orangtua Ingin Bunuh Diri Karena Stres Terlalu Lama Bersama Anak Saat Wabah Corona

tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM, JEPANG - Mengaku terlalu stres hidup bersama anak ada orangtua di Jepang ingin bunuh diri

Pandemi virus corona menimbulkan dampak beragam.

Di Jepang, layanan pencegahan bunuh diri atau hotline bunuh diri dibuat kewalahan.

Masyarakat terdampak virus corona dengan masalah keuangan atau kesehatan membanjiri layanan tersebut.

Dikutip dari laman mainichi.jp Federasi Inochi no Denwa mempekerjakan sekitar 6 ribu penasihat dari 50 organisasi.

Jumlah panggilan masuk yang diterima anggota melonjak sejak pemerintah mengumumkan keadaan darurat bulan lalu.

Pemerintah mendesak masyarakat untuk menghindari kontak fisik sebanyak mungkin.

Para penelpon mengungkapka kekhawatiran mereka tentang keamanan pekerjaan mereka.

Terlebih pandemi ini telah membuat penurunan tajam di berbagai sektor ekonomi.

Tak sedikit bisnis terdampak yang harus tutup.

Beberapa penelpon itu mengatakan jika mereka berpikiran untuk bunuh diri saat ada anggota keluarga yang terinfeksi.

Beberapa organisasi anggota federasi telah menangguhkan layanan, mengingat sebagian penasihat telah lanjut usia.

Namun, organisasi lainnya terus melayani penelepon selama periode yang sulit, dalam skala yang dikurangi.

Saitama Inochi no Denwa, salah satu hotline tersibuk di Jepang, memilih untuk mempertahankan layanan 24 jamnya.

Dari sekitar 70 panggilan yang diterima per hari baru-baru ini, sekitar 70 hingga 80 persen terkait dengan virus corona.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved