Dampak Corona
Kisah Pekerja Sumsel Dirumahkan dan PHK, Pulang Kampung Nyadap Karet, Janji Surga Manajemen
Dampak dari adanya pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) ribuan pekerja/buruh di PHK dan di rumahkan
Pada pertengahan April lalu, AN diberitahu rekannya bahwa ia dan beberapa rekannya akan di-PHK dan toko pakaian akan tutup sementara.
Namun AN mengaku tidak percaya begitu saja. Hingga akhirnya pada 17 April lalu, pengelola toko pakaian memberitahunya bahwa untuk sementara toko berhenti beroperasi.
"Saya dikasih tahu pengelola, toko tutup dulu. Saya disarankan cari tempat kerja lain saja," ujar AN dengan nada bicara yang mulai tak lantang lagi.
Setelah di-PHK dengan sedikit 'sangu' dari pengelola toko pakaian, AN akhirnya memilih kembali ke kampung halaman di Ogan Ilir.
AN pun kini memilih membantu kedua orang tua yang bekerja menjadi petani karet.
"Saya pikir, lebih baik pulang saja bantu orang tua nyadap karet di kampung. Kalau pun ke depan ada lowongan kerja dan situasi ini membaik, mungkin saya kembali lagi ke Palembang. Entahlah," kata AN.
Tak berbeda jauh dengan AN, cerita PHK juga dialami HA, seorang perempuan asal Palembang.
Wanita berusia 29 tahun warga Alang Alang Lebar itu di-PHK di penghujung April lalu.
HA yang merupakan karyawan sebuah hotel melati di wilayah Sukarami, sempat diberi 'janji surga' bahwa ia hanya dirumahkan.
"Saat itu manajer bilang ke saya untuk istirahat dulu. Nanti dipanggil lagi (kembali bekerja)," ujar HA kepada Tribun.
Namun hingga kini, komunikasi dengan manajemen hotel tempat ia bekerja terputus sama sekali. Namun HA mengaku tak tahu mengapa.
"Sampai sekarang juga saya tidak dikabari bagaimana kelanjutannya ini. Apakah saya bisa kerja lagi atau tidak. Atau minimal, kapan kira-kira saya bisa dapat kabar," ujar HA yang telah tujuh tahun bekerja di hotel melati tersebut.
Kini, HA mengaku mencari nafkah dengan berjualan takjil di bulan suci Ramadan saat ini.
HA mengaku belum tahu apa yang harus dilakukan ke depannya, terutama setelah hari raya Idul Fitri.
"Soal mencari nafkah, saya masih diskusi dengan keluarga. Entah mau buka warung makan, atau jualan nasi uduk setelah lebaran nanti. Masih kami pikirkan," ujar HA.