PSBB di Palembang
PSBB di Palembang, Pasar Tradisional dan Modern Tetap Buka
Masyarakat jangan khawatir meski diterapkan PSSB di Palembang seluruh pasar tradisional maupun modern tidak akan tutup
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Palembang akan diterapkan.
Mengingat peningkatan kasus Covid-19 di Palembang
Masyarakat jangan khawatir meski diterapkan PSSB di Palembang seluruh pasar tradisional maupun modern tidak akan tutup
Kini Pemerintah Kota Palembang mengambil langkah penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Usulan pun telah disampaikan kepada Gubernur dan Kementerian Kesehatan.
Bila nantinya, Palembang direstui untuk menerapkan PSBB tersebut, maka pengawasan terhadap aktivitas masyarakat akan diperketat mengikuti aturan pelaksanaan PSBB.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, selama penerapan PSBB hanya beberapa kelompok usaha yang hanya diperbolehkan buka selama penerapan kebijakan tersebut.
Poin pelaksanaan PSBB mengacu pada peraturan dari Kementerian Kesehatan.
"Seperti, rumah makan, warung sembako, pasar yang menjual kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat, apotek, dan swalayan/supermarket. Namun dengan syarat tetap mengikuti protokol kesehatan," ujarnya
"Sedangkan selain itu, kami berharap untuk tutup sementara sampai batas waktu yang ditentukan, khusus untuk rumah makan hanya diperboleh menjual makanannya dengan sistem take away bukan makan ditempat," tambah Fitri, Selasa (21/4/2020).
Fitri sangat mengharapkan peran serta masyarakat, karena penerapan PSBB tersebut sangat berdampak besar memutus penyebaran Covid-19. "Kalau ini tidak diikuti masyarakat percuma saja penerapan PSBB," ujarnya.
Saat ini, satuan gugus tugas percepatan Penanganan Covid-19 seperti pihak Satpol PP, TNI, Polri masih terus melakukan penyisiran untuk memantau bila terdapat aktifitas kerumunan massa lebih dari lima orang maka akan terpaksa dibubarkan.
"Kita sifatnya lebih mengedepankan sosialisasi dahulu ke masyarakat terutama terkait bahaya penyebaran covid. Kita sangat harap masyarakat mematuhi instruksi dari Pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, dalam rapat lanjutan Persiapan Penerapan PSBB di Palembang, Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, pihaknya telah menandatangani surat Keputusan terhadap penegasan tugas masing-masing anggota gugus percepatan penangan Covid-19
Mengingat kasus yang terkonfirmasi positif di Kota Palembang kini jumlahnya sudah mencapai 54 kasus.
"kami menandatangani ditujukkan gugus tugas supaya penanganan covid-19 lebih tegas, atas instruksi ini peraturan lain, sk gugus tugas akan melaksanakan tugasnya yang tegas akan memberikan sanksi yang tidak mengindahkan dan tidka mematuhi peraturan protokol kesehatan," tegas Harno.
Pihaknya, lanjut Harno dalam waktu dekat dibeberapa titik pintu masuk secara mobile akan melakukan razia yang tidak mengenakan masker, serta membatasi aktifitas/interaksi pertemuan yang melebihi dari 5 orang.
Serta untuk aktifitas pasar sebaiknya melakukan transaksi secara online guna menghindari kerumunan.
Saat ditanya terkait Aturan tegas bila penerapan PSBB dilaksanakan, Harno menjawab, standar PSBB sedang dipersiapkan, saat ini sudah melakukan upaya lebih maksimal.
"Harapannya masyarakat lebih memahami untuk mempersiapkan masa psbb, betul-betul dipahami dan dipatuhi masyarakat kota Palembang, dapat terbebas dari covid-19," tutupnya.
Update Corona
Dua hari ini tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel).
Sehingga totalnya masih 89 orang yang positif Covid-19.
Tidak adanya penambahan ini bukan berarti nihil sepenuhnya.
Sebab informasi yang diterima tribunsumsel.com, bahwa alat dan bahan untuk melakukan tes Covid-19 habis.
"Sudah dua hari ini alat dan bahan untuk melakukan tes Covid-19 habis. Besok baru ada dan akan dilanjutkan pengetes kembali," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumsel Yusri, SKM. MKM saat press conference, Selasa (21/4/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, kondisi nihil ini sebenarnya karena pemeriksaan laboratorium tertunda dua hari.
Karena seperti yang diketahui bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia kekurangan bahan.
"Jadi besok sudah mulai kerja lagi dan mungkin akan ada kasus-kasus baru lagi. Kita dapat pasokan 700 sampel, ini bisa bertahan untuk berapa hari sambil menunggu pasokan lagi," jelasnya.
Menurutnya, di Indonesia yang mempunyai alat untuk pemeriksaan Covid-19 ini hanya ada di 4 provinsi.
Itu termasuk Sumsel. Kedepan menurutnya di Sumsel akan diperkuat dengan beberapa alat tambahan lagi.
"Dengan penambahan alat tiga sampai empat alata maka diharapankan kedepan di Sumsel bisa running diatas 500 an bahkan 1000. Dan kedepan akan ada pengadaan alat tes lagi sampai 6000," bebernya.
Sementara itu untuk total sampel yang sudah diperiksa ada 308, 175 sampel OTG yang kontak erat dengan orang yang positif Covid-19.
Lalu 109 sampel PDP dan 24 sampel ODP. Jumlah sampel positif 89 dan sampel negatif 123, lalu sampel masih dalam proses 96.