Pembunuhan di BPKAD Sumsel
Fakta-fakta Pengakuan Honorer BPKAD yang Bunuh Teman Sekantor, Korban Kerap Kirim Video Dewasa
Tersangka Pramos yang menusuk rekan kerja sekantornya mengaku sudah sangat kesal dengan ulah Ahmad Yoga yang selalu menggangu istrinya saat dikantor.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tersangka Pramos yang menusuk rekan kerja sekantornya mengaku sudah sangat kesal dengan ulah Ahmad Yoga yang selalu menggangu istrinya saat di kantor.
Menurutnya, ia sudah dua kali meminta agar korban tidak mengganggu istrinya yang juga bekerja sebagai honorer di kantor BPKAD Sumsel.
Meski sudah dua kali meminta kepada korban, namun tetap saja korban mengganggu dan menggoda istri tersangka.
"Tadi aku lihat, dia masih mendekati istri aku melalui CCTV. Makanya aku bilangin lagi, tetapi dia malah tidak terima. Bukan hanya mengganggu dan menggoda istri aku, tapi dia juga sangat sering mengirimkan video dan foto syur ke istri aku," ujar tersangka saat diamankan di Polsek IT 1 Palembang..
Dua kali ia meminta kepada korban agar menjauhi istrinya, selalu tidak digubris korban.
• Honorer BPKAD Bunuh Teman Sekantor, Kesal Korban Sering Goda dan Kirimi Istrinya Video Syur
Korban sempat mengutarakan, bila tidak bisa menjauhi istri tersangka karena satu ruangan kerja dan akan selalu bertemu dengan istri tersangka.
Namun, tersangka mengungkapkan meski satu ruangan kerja korban bisa saja tidak mendekati istrinya.
Selain itu, berhenti untuk mengirimkan video dan foto syur kepada istrinya.
Akan tetapi, permintaan tersangka juga tidak digubris korban.
"Aku sudah memohon, tetapi tetap saja tidak digubris. Sampai aku bilang kepada korban, kalau kamu itu masih muda dan ganteng. Masih banyak perempuan muda yang mau sama kamu. Jangan istri aku, karena sudah ada suami dan anak kami masih kecil-kecil. Tetapi aku bilang begitu, tetap saja tidak digubrisnya," ungkap tersangka sambil menangis.
Puncaknya hari ini, tersangka yang masih mengetahui bila istrinya masih diganggu korban.
Sehingga, tersangka memutuskan untuk pulang dan mengambil pisau. Ia kembali datang ke kantor dan langsung menusukan pisau ke korban sebanyak empat kali.
"Dari Desember 2019, aku minta dan mohon. Januari aku minta dan mohon lagi, tetapi tidak digubris. Dia itu honorer sudah tiga tahun dan masih muda, bisa cari perempuan muda juga. Jangan istri orang. Aku sudah kesal dan khilaf sekali, makanya terjadi seperti ini," ujar honorer yang sudah bekerja selama delapan tahun ini sambil menangis.