Para Pakar Sebut Jika tak Mudik, Puncak Pandemi COVID-19 Diprediksi Pertengahan Mei

Tim tersebut membuat berbagai macam prediksi, mulai dari prediksi jumlah kasus terinfeksi, kasus meninggal dunia, hingga prediksi jumlah kasus jika mu

Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA )
ILUSTRASI MUDIK - Pemudik memadati gerbang keberangkatan Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (23/6/2017) dini hari. Puncak arus mudik via Bandara Soekarno-Hatta diprediksi jatuh pada hari ini dan Sabtu (24/6/2017) besok. 

Tingkat kematian bisa fatal

Masih dalam model yang sama, Pandu mengatakan, jumlah kematian juga bisa menjadi sangat tinggi.

Angka fatal tersebut bisa mencapai lebih dari 40.000 jiwa jika tidak ditangani serius.

Menurut Pandu, angka ini bisa terjadi jika pemerintah hanya melakukan intervensi penanganan kasus dengan tingkat sedang seperti sekarang ini.

"Jika intervensi sedang, prediksi kematian total menjadi 47.984 jiwa," ujar dia. 

Pandu dan rekannya juga membuat prediksi kematian berdasarkan empat skenario intervensi pemerintah.

Skenario pertama, apabila pemerintah tidak melakukan intervensi apa pun dalam penanganan Covid-19, jumlah kematian diprediksi mencapai 240.244 jiwa.

Skenario kedua, dengan intervensi ringan yakni pemerintah masih menggunakan kebijakan menjaga jarak sosial secara sukarela dan hanya membatasi kerumunan massal, jumlah kematian bisa mencapai 144.266 jiwa.

Skenario ketiga, intervensi sedang atau kondisi di mana pemerintah sudah melakukan tes massal tetapi dengan cakupan yang rendah.

Kemudian, termasuk sudah menjalankan kebijakan keharusan jaga jarak sosial dengan menutup sementara sekolah dan bisnis maka jumlah kematian diprediksi mencapai 47.984 jiwa.

Skenario keempat, dengan intervensi pemerintah yang tinggi saat penanganan Covid-19 atau keadaan pemerintah telah melakukan tes massal yang dilakukan secara masif dengan cakupan tinggi.

Kemudian, ini disertai kewajiban bagi masyarakat untuk menjaga jarak sosial maka jumlah kematian diprediksi sebanyak 11.898 jiwa.

Pemodelan ini dibuat Pandu dan kawan-kawan yang rampung pada 27 Maret 2020 ini pun telah diserahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sebelum merilis model ini, Pandu pernah mengeluarkan prediksinya bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sebenarnya telah muncul sejak Januari dan Februari 2020.

Jika tetap mudik

Ilustrasi mudik lebaran 2020 (Warta Kota/Henry Lopulala)
Ilustrasi mudik lebaran 2020 (Warta Kota/Henry Lopulala) ((Warta Kota/Henry Lopulala))
Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved