Para Pakar Sebut Jika tak Mudik, Puncak Pandemi COVID-19 Diprediksi Pertengahan Mei

Tim tersebut membuat berbagai macam prediksi, mulai dari prediksi jumlah kasus terinfeksi, kasus meninggal dunia, hingga prediksi jumlah kasus jika mu

Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA )
ILUSTRASI MUDIK - Pemudik memadati gerbang keberangkatan Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (23/6/2017) dini hari. Puncak arus mudik via Bandara Soekarno-Hatta diprediksi jatuh pada hari ini dan Sabtu (24/6/2017) besok. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang terdiri dari empat orang pakar epidemiologi membuat model skenario untuk memprediksi jumlah kasus virus corona di Indonesia.

Empat orang pakar tersebut yakni Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.

Tim tersebut membuat berbagai macam prediksi, mulai dari prediksi jumlah kasus terinfeksi, kasus meninggal dunia, hingga prediksi jumlah kasus jika mudik Lebaran tetap dilakukan.

 

Diprediksi capai 1,3 juta orang

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Tim FKM UI membuat prediksi jumlah kasus yang diukur berdasarkan tingkat intervensi pemerintah.

Tingkat intervensi yang digunakan mulai dari ukuran tanpa intervensi, intervensi ringan, moderat, hingga tinggi.

Salah satu pakar epidemiologi yang membuat model tersebut, Pandu Riono mengatakan, apabila pemerintah menerapkan intervensi moderat, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 1,3 juta orang.

"Sekitar 1,3 juta total prediksi kasus yang butuh perawatan rumah sakit," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Intervensi moderat yang dimaksud yakni keadaan saat pemerintah telah melaksanakan tes massal, tetapi dengan cakupan yang rendah.

Bentuk intervensi moderat lain yakni menerapkan jaga jarak fisik dan sosial di masyarakat dengan menutup sementara tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan, misalnya sekolah atau pusat bisnis,.

Namun, apabila pemerintah melaksanakan intervensi skala rendah atau mild intensity, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia diprediksi melonjak mencapai 2,5 juta jiwa.

Intervensi rendah yang dimaksud misalnya mengedepankan sukarela masyarakat dalam penerapan jaga jarak fisik dan sosial serta membatasi kerumunan.

Sementara itu, apabila pemerintah menerapkan intervensi skala tinggi atau high intensity, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia diprediksi mencapai 600.000 jiwa.

Intervensi skala tinggi yang dimaksud yakni tes massal virus corona dilakukan secara masif dengan jumlah peserta yang banyak dan cakupan yang luas.

Selain itu, pemerintah menerapkan aturan yang bersifat wajib dan mengikat terkait jaga jarak fisik dan sosial.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved