Aspirasi Warga hingga Menangis, Pengakuan Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat Korban Corona di Semarang

Dalam peristiwa penolakan jenazah Covid-19 tersebut, karena juga ikut berperan, ketua RT bernama Purbo menjadi sorotan.

Youtube/KompasTV
Ketua RT Desa Sewakul, Purbo mengucapkan permintaan maafnya di hadapan ketua dewan persatuan perawat nasional Indonesia soal penolakan jenazah Corona 

Purbo lalu meminta maaf atas peristiwa penolakan jenazah Covid-19 di wilayahnya.

Ia juga merasa bersalah terhadap perawat di seluruh Indonesia.

"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili masyarakat saya, mohon maaf atas kejadian kemarin."

"Saya juga meminta maaf kepada perawat seluruh Indonesia," imbuh Purbo.

5. Istri Seorang Perawat

Dikutip dari Kompas.com, Purbo awalnya menangis karena istrinya juga seorang perawat.

Ia menegaskan, dirinya hanya meneruskan aspirasi dari warga saja.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkap Purbo, Jumat.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, saat ditemui, Kamis (9/4/2020) sore.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, saat ditemui, Kamis (9/4/2020) sore. (Tribun Jateng/Akbar Hari Murti)

6. Ada Makam Keluarga Korban

Ketua RT ini mengaku, dirinya sebenarnya tak tega untuk menolak pemakaman jenazah perawat tersebut.

Menurutnya, perawat yang meninggal karena virus corona ini, juga mempunyai keluarga yang dimakamkan di TPU Sewakul.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami,"ujar Purbo.

Sementara itu, Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," jelasnya.

Makam Dipindahkan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved