Ribuan Migran Pulang Jalan Kaki hingga Terbatasnya APD, Lockdown Total India Dilanda Kekacauan
Belum sampai seminggu pemerintah menerapkan lockdown di India, kekacauan terjadi dimana-mana.
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.
2. Pabrik ditutup
Saat pekerjaan mulai mengering akibat dari lockdown, banyak pabrik-pabrik yang ditutup.
Akibatnya banyak buruh kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki cukup uang. Sebab di sana upah dibayar secara harian.
Dikutip dari Kompas.com, para buruh tersebut tinggal di apartemen yang sempit.
Mereka bekerja berjam-jam untuk beberapa dollar sehari, dalam kondisi yang kerap tidak aman tanpa jaminan sosial.
Menurut statistik pemerintah India, setiap tahun ada lebih dari 9 juta buruh dari pedesaan yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.
Mereka biasanya melamar di bidang konstruksi atau pabrik-pabrik. Bahkan ribuan buruh terpaksa kembali ke desa asal.
Beberapa di antara mereka mungkin membawa virus ke desa-desa yang memiliki sedikit akses ke infrastruktur dasar, termasuk air.
3. Pekerja migran pulang jalan kaki
Kereta dan bus tidak lagi beroperasi saat malam.
Mereka yang tidak dapat tiba tepat waktu tidak mempu lagi hidup di kota-kota tempat mereka bekerja.
Para buruh itu harus rela berjalan sejauh ratusan mil untuk pulang.
Banyak dari mereka tidak memiliki uang untuk membeli makananan beberapa juga tidak dapat menemukan makanan di mana pun.