Berita Muratara
Puluhan Warga Muratara Panik Kartu PKH dan BPNT Terblokir? Ternyata Ini Masalahnya
Puluhan warga mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (16/3/2020)
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Puluhan warga mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (16/3/2020).
Warga mengadu bahwa kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dimiliki mereka terblokir.
"Tadi kami ke Bank BRI, mau ambil uang PKH, kata orang bank kartu kami terblokir, kami disuruh ke sini (Dinas Sosial)" kata warga, Nia.
Nia bersama puluhan warga lainnya yang merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program PKH mempertanyakan pemblokiran kartunya.
"Itulah kami bingung, makanya kami ke sini (Dinas Sosial) mau tanya, apa masalahnya sampai kartu kami terblokir itu," ujarnya.
• BREAKING NEWS : Besok Siswa PAUD Hingga SMP di Palembang Diliburkan Sampai 28 Maret 2020
Koordinator PKH Kabupaten Muratara, Darmawan mengatakan, terblokirnya kartu PKH tersebut karena KPM memiliki kartu ganda.
Dia menyampaikan, awalnya Kementerian Sosial mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke daerah terkait kartu KPM ganda.
"Kita di Kabupaten Muratara ada 2.060 kartu KPM ganda, dia punya kartu PKH tapi punya kartu BPNT juga. Seharusnya dia yang sudah punya PKH tidak boleh lagi punya kartu BPNT," kata Darmawan.
Kementerian Sosial akhirnya mengeluarkan surat perintah pembekuan rekening terhadap pemilik kartu ganda tersebut.
Darmawan menyampaikan, langkah yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah melakukan pengecekan data.
• Mitra Gojek Dibuat Resah Pesan Hoax Dilarang Ambil Order, Itu Pesan Palsu
"Solusinya akan kami cek lagi, mana penerima kartu PKH, mana kartu BPNT, dia tidak boleh double lagi," katanya.
Darmawan meyakinkan kepada warga yang menjadi KPM bahwa uang yang ada dalam rekening bank mereka tidak akan hilang.
"Bapak dan ibu tenang saja, kartunya saja yang terblokir, uangnya tidak hilang, ini masih kami urus, mohon bersabar karena datanya banyak," ujar dia.