Pemandu Lagu Ditemukan Tewas
Sheila Pemandu Lagu di Prabumulih Tewas Dibunuh, Tinggalkan 2 Anak Masih Sekolah
Ani (35 tahun), seorang keluarga korban, tak kuasa menahan tangis setelah melihat jenazah Sheila yang telah terbujur kaku di instalasi forensik rumah
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
lihat foto
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kesedihan mendalam begitu dirasa keluarga Citra Yeti Yani alias Sheila alias Prili, pemandu karaoke yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Kelurahan Gunung Ibul Barat kota Prabumulih Sumatera Selatan.
Ani (35 tahun), seorang keluarga korban, tak kuasa menahan tangis setelah melihat jenazah Sheila yang telah terbujur kaku di instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Senin (2/3/2020).
Sembari menangis tersedu-sedu, Ani terus berjalan dan langsung mendekat ke anggota keluarganya yang lain untuk menenangkan diri.
Dikatakan Ani, almarhumah Sheila meninggalkan dua orang anak.
Pertama masih kelas VII SMP dan paling bungsu masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar di Prabumulih.
"Selama ini anak-anak almarhumah (Sheila) tinggal bersama ibunya. Sedangkan dia tinggal terpisah karena bekerja," ujarnya.
• Sheila Pemandu Lagu Diduga Tewas Dibunuh Kekasih, Polisi Telah Kantongi Identitas Pacarnya
Sepeninggal Sheila, anak-anak tersebut akan tetap dirawat oleh ibu Sheila.
Sebagai keluarga, Ani berharap agar pembunuh saudarinya itu bisa cepat ditangkap guna mempertanggung jawab perbuatannya.
"Kami berharap agar pelaku bisa dihukum setimpal dengan perbuatan kejam yang sudah dia lakukan," ujarnya.
Selanjutnya, jenazah Sheila akan dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
"Kami akan makamkan tidak jauh dari rumah ibunya," ujar Ani.
Hasil Otopsi
Tim forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang telah selesai memeriksa jenazah pemandu karaoke di Prabumulih yang ditemukan tewas di kamar kosnya.
Dari hasil outopsi terhadap jenazah Citra Yeti Yani alias Sheila alias Prili (29), kuat dugaan korban tewas akibat dibunuh.
"Kami menemukan luka bekas kekerasan di tubuh korban. Jadi ada dugaan mengarah bahwa korban tewas karena dibunuh," ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, dr Indra Sakti Nasution Spf, Senin (2/3/2020).
![[FULL] Gaya Blak-blakan Purbaya Lemahkan Pemerintah? Pakar: Hasan Nasbi Nggak Berhak Ikut Campur](https://img.youtube.com/vi/wD_dIYbA7Q0/mqdefault.jpg)
