Guru SMA Terlibat Perampokan
Oknum Guru dan Pecatan Polisi Gabung Komplotan Perampok, Modus Ngaku Polisi Sekap Korban
Efrizal (45 tahun), sopir truk yang jadi korban perampokan mendatangi Mapolda Sumsel untuk dimintai keterangannya
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
Korban juga sempat dibawa ke depan Mapolda Sumsel dan ditakuti akan langsung di proses.
Namun, ternyata korban tidak dibawa masuk ke dalam Mapolda melainkan kembali dibawa berkeliling.
Setelah bernego dan di depan taman makam pahlawan, warga Kota Padang Panjang ia mengaku pasrah.
Uang jalan senilai Rp 1,5 juta yang ada di dalam mobil, diambil kawanan pelaku.
Termasuk semua barang berharga seperti ponsel, di dompet bahkan uang receh semuanya diambil para pelaku.
"Saya bilang, saya sudah lelah perut saya sakit bang dipukuli terus. Kalau mau uang, ada di mobil sekitar Rp 1,5 juta."
"Kami dibawa menuju mobil truk kami, menggunakan sepeda motor," katanya.
Setelah mengambil uang, mereka dibawa lagi dan di turunkan di kawasan Dekranasda Jakabaring.
Mereka juga mengungkapkan terima kasih kepada Polda Sumsel yang sudah menangkap pelaku perampokan terhadap mereka.
"Kami sopir truk dari Padang juga selalu menjadi korban pemalakan ketika masuk Palembang. Biasanya di minta Rp 5 ribu - Rp 50 ribu biasa, itu yang kau alami," pungkasnya.
Tiga Orang Ditangkap
Komplotan perampok sopir truk di jalan lintas Sumatra Selatan (Sumsel) ditangkap polisi.
Tiga orang anggota komplotan ini ditangkap Unit 1 Subdit 3 Jatanras, Ditreskrimum Polda Sumsel.
Ketiganya memiliki latar belakang berbeda.
Endang Saputra (38 tahun) pecatan polisi, Rian Hidayat alias Max (28 tahun) tukang ojek dan Angga Apriansyah (25 tahun) guru olahraga honor di SMA Negeri Palembang.