Belajar dari Kasus Bocah Muba Diduga Diculik Guru, Ini Pendapat Psikolog

Psikolog Klinis RS Ernaldi Bahar, Syarkoni MPsi turut menanggapi kasus dugaan penculikan bocah asal Musi Banyuasin (Muba) oleh gurunya

Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM/M.ARDIANSYAH
Psikolog Klinis RS Ernaldi Bahar, Syarkoni MPsi turut menanggapi kasus dugaan penculikan bocah asal Musi Banyuasin (Muba). 

Untuk motif yang dilakukan SM (kakak kandung pelapor) beserta Zulkifli seorang guru SD, sama sekali tidak diketahui.

Namun, kejanggalan terjadi sebelum terjadinya TYF dibawa kabur.

“Saya tidak tahu penyebabnya kenapa, tapi kakak saya mulai terpengaruh dengan Zulkifli. Pasalnya, seminggu sebelum kejadian ia seperti ikut ajaran sesat di Palembang tidak tau namanya apa,”ungkapnya.

Peristiwa hilangnya TYF berawal pada Selasa (11/2/2020), ketika itu korban TYF bersama ER keponakan IA pergi ke masjid untuk melaksanakan salat mahgrib.

Sebelum pergi ke masjid dekat rumah keduanya berjumpa dengan Zulkifli, diketahui juga Zulkifli ingin mengajak menemui Ustad di Kecamatan Babat Supat.

"Istri saya mencari keberadaan TYF dan ER pada saat mencari mobil SM lewat depan rumah dan jalannya pelan, adik saya melihat kalau keduanya ada di mobil Zulfikli,"

"Sudah diminta berhenti tapi masih terus di gas akhirnya tidak terkejar lagi oleh adik saya mobil Zulkifli," ungkapnya.

Dalam mobil yang dibawa oleh Zulkifli terdapat SM beserta suami dan anak-anaknya.

“Saya juga membantah adanya kabar penculikan 13 orang anak, tapi yang dibawa tanpa izin cuma anak saya sama anak adik saya," kata dia.

“Melihat kejadian ini, anak saya ditakutkan mengikuti paham-paham yang salah. Sekarang ia sudah di rumah dan beraktivitas seperti biasa,”tutupnya.

Sementara, NH orang tua ER kesal atas perbutan Zulkifli, padahal antara pelaku dan korban masih saudara namun tega membawa anak kandungnya pergi tanpa izin.

“Saya saat itu di rumah sempet kesal juga dengan kelakuan Zulkifli, ia bawa mobil ngebut diberhentikan tidak mau. Kami orang tua sangat khawatir dengan keadaan sang anak yang entah dimana saat itu,”tuturnya. (Jon/Fajeri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved