Kecelakaan Maut di Muratara

Hasil Olah TKP Polisi, Ini Kronologi Kecelakaan Maut di Jalinsum Muratara, Mobil Masuk Lajur Kanan

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Kecelakan lalu lintas (lakalantas) terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Jumat (21/2/2020).

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Kecelakan lalu lintas (lakalantas) terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Jumat (21/2/2020). Tepatnya di Desa Rantau Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Kecelakan lalu lintas (lakalantas) terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Jumat (21/2/2020).

Tepatnya di Desa Rantau Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Tabrakan maut ala adu kambing ini melibatkan antara mobil jenis sport utility vehicle (SUV) dan sepeda motor Honda Win.

Mobil bernomor polisi E 1092 YC dan sepeda motor Honda Win bernomor polisi BH 7108 SE.

Pengendara motor meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Korban meninggal bernama Hariyanto (48), warga Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas.

Sejak Tahun 2018 Sudah 2000 Fintech Ilegal Ditutup OJK

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Muratara, Muhammad Sadeli membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar telah terjadi kecelakaan di Jalinsum, pengendara motor meninggal dunia," kata Sadeli.

Pihaknya sudah melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi dan mengamankan barang bukti.

Korban meninggal sempat dibawa ke Puskesmas Karang Jaya untuk dibersihkan lukanya, lalu diantar ke rumah duka di Musi Rawas.

Sementara pengendara mobil dan dua kendaraan yang terlibat tabrakan diamankan ke kantor Polres Muratara.

"Pengendara mobilnya sama dua kendaraan yang terlibat tabrakan ada di kantor (Polres)," kata Sadeli.

Anggota Satlantas Polres Muratara yang melakukan olah TKP, Iin Shodikin menyebutkan, mobil itu melaju dari arah Jambi menuju Lubuklinggau.

Polisi Tembak Mati Anjing Liar yang Gigit 5 Orang di PALI, Satu Anjing Mati Dihakimi Massa

Sedangkan korban mengendarai sepeda motor Honda Win sendirian melaju dari arah sebaliknya.

Mobil dikendarai Asman (48 tahun), asli Padang Sumatera Barat, namun tinggal di Indramayu.

Asman bersama tiga orang rekannya di dalam mobil tersebut mengaku tidak ingat apa-apa saat terjadi tabrakan.

"Dia tidak ingat apa-apa katanya, penglihatannya gelap, tiga temannya tidur semua," ujar polisi berdasarkan keterangan Asman.

Namun kondisi di lapangan, mobil yang bertabrakan dengan sepeda motor tersebut masuk lajur sebelah kanan menerobos semak belukar.

"Kalau lihat kondisi di lapangan, mobilnya ke kanan, mobil dan motornya nempel, terseret juga beberapa meter," kata polisi.

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kecelakaan maut tersebut, namun dugaan sementara sopir mobil mengantuk.

Warga setempat, Lina mengungkapkan, setelah terjadi kecelakaan warga berdatangan untuk membantu.

"Tiba-tiba ada suara tabrakan, terus saya keluar rumah, nah orang-orang ramai datang melihat," katanya.

Warga setempat langsung mengangkat korban yang tergeletak di jurang dengan kondisi berlumuran darah.

Pengendara mobil dan beberapa orang di dalam mobil juga ikut membantu mengangkat korban.

"Kondisi korban waktu diangkat itu tidak bergerak lagi, terus langsung dibawa ke Puskesmas," ujarnya.

Pria 32 Tahun Ditemukan Tewas Diduga Gantung Diri di Pondok Kebun Ulu Musi Empat Lawang

Petugas Puskesmas Karang Jaya yang menangani korban, dr Imam memastikan korban kecelakaan meninggal di lokasi kejadian.

"Saat dibawa ke Puskesmas kondisinya sudah meninggal. Bisa dipastikan meninggal di tempat," kata dr Imam.

Ia menjelaskan, meski kondisi sepeda motor dan mobil yang bertabrakan terlihat mengerikan, namun korban tidak sampai pecah kepala atau patah tulang.

Korban mengalami luka sobek di beberapa bagian kepala seperti di dahi, bawah hidung kanan, serta di betis dan lutut kanan.

Kemudian luka lecet di leher, bahu kiri, perut, dan jari kiri kanan, serta luka lebam di dada yang berwarna kebiruan.

"Kepalanya tidak apa-apa, tidak pecah, tubuhnya juga tidak ada yang patah tulang. Kalau melihat kondisinya memang mengerikan," ujar dr Imam.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved