Spirit Bisnis
Untung Membukit dari Usaha Tumpeng, Wanita di Palembang Ini Raup Rp 50 Juta Tiap Bulan
Usaha kulinernya sempat jalan ditempat, tetapi itu tidak membuat Emilia Yuni Astutiningsih patah semangat
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Usaha kulinernya sempat jalan ditempat, tetapi itu tidak membuat Emilia Yuni Astutiningsih patah semangat.
Emilia pada tahun 2012 memulai usaha dengan konsep angkringan dan Sego pecel.
Tetapi dia belum menemukan peruntungannya.
Selang berapa tahun dia mencoba menawarkan tumpeng buatannya dan menemukan passion-nya di menu tumpeng dan bekal (bento) untuk anak sekolah.
Dengan brand Dapur Mbak Tutik, Emilia Yuni Astutiningsih sejak tiga tahun lalu fokus dengan usaha tumpeng.
Jenis usaha ini bermula pada tahun 2017.
• Sakit Tenggorokan dan Muntah Setelah Makan Bakso Bakar, Bocah Ini Paksa Sekolah Demi Kumpul PR
Emilia hanya membuatkan tumpeng untuk perayaan ulang tahun sang buah hati di sekolahnya lalu diunggah ke media sosial Facebook.
Tak dikiranya, seorang ibu teman sekelas anaknya menyukai olahan tumpeng yang dibuatnya.
Saat ini dari pesanan pertama itu Emilia bisa meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan dari memenuhi pesanan tumpeng untuk berbagai kalangan dan kegiatan.
"Berkembangnya bisnis tumpeng ini berkah dari ultah anak saya. Sekarang juga pelanggan saya dari beragam kalangan dari perorangan dan sudah merambah perusahaan, bank-bank dan dinas di Palembang," ujar Emilia, Rabu (19/2/2020).
• Camat Kalidoni Mundur Dari PNS, Menjadi Pebisnis Lebih Menggiurkan Ketimbang Jadi ASN
Nasi tumpeng yang ditawarkan oleh Emilia bercita rasa menu Yogyakarta dengan sentuhan pedas, manis dan asin sehingga diminati banyak konsumen.
Untuk bentuk dan menu pelengkap tumpeng seperti lauk, sayuran dan buah-buahan pun dapat dipilih sendiri oleh pemesan.
Adapun harga yang dipatok untuk satu paket tumpeng yaitu mulai Rp150 ribu sampai Rp3 juta.
"Promosi tumpeng dan bekal anak memanfaatkan akun Instagram @dapurmbaktutik dan jaringan pengusaha UMKM," lanjut Emilia.
Pengusaha perempuan berusia 40 tahun ini mengatakan awalnya saat memutuskan menekuni bisnis kuliner dia hanya mengeluarkan modal Rp1 juta.