Berita Muratara

Nurhani Sampai Teteskan Air Mata Cerita Puluhan Tahun Bekerja Kini di-PHK Tanpa Pesangon

Nurhani adalah satu dari ratusan massa yang berteriak menuntut hak saat aksi damai di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Rahmat Aizullah
Nurhani, seorang eks pekerja PT Lonsum Bukit Hijau yang menuntut hak pada aksi unjuk rasa damai di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Selasa (18/2/2020). 

Aksi unjuk rasa damai ini difasilitasi oleh Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (Serbundo) Kabupaten Muratara.

Ketua Serbundo Muratara, Rinto Simamora menyampaikan, ada beberapa tuntutan yang disampaikannya dalam unjuk rasa ini.

Massa menuntut agar pekerja yang berstatus BHL untuk diangkat menjadi PKWT dan pekerja yang saat ini berstatus PKWT untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

"Pekerja ini menolak PKWT terus-terusan, pekerja minta perusahaan segera mengangkat menjadi karyawan tetap. Karena itu sudah ada aturannya di undang-undang," kata Rinto.

Selain itu, sebagian massa yang berunjuk rasa ini juga merupakan eks buruh PT Lonsum Bukit Hijau yang mengaku sudah lama bekerja tapi malah diputuskan hubungan kerja sepihak.

"Mereka banyak yang sudah lama bekerja di sini, harusnya diangkat menjadi karyawan, tapi malah di-PHK, ada sekitar 300 pekerja yang di-PHK, pesangon mereka juga tidak diberikan oleh perusahaan," ujarnya.

Manajer PT Lonsum Bukit Hijau, Sahrul menyampaikan, semua yang menjadi tutuntuan pengunjuk rasa tersebut bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat.

"Semua masalah pasti bisa diselesaikan, tapi harus sabar, tidak bisa dengan emosi apalagi tindakan anarkis, mari kita selesaikan dengan musyawarah mufakat," ajak dia.

Pihaknya mengajak beberapa perwakilan pendemo untuk mengadakan diskusi di dalam ruangan guna mencari solusi dan kesepakatan dari permasalahan yang ada.

"Mari kita berdiskusi dulu di dalam ruangan, menyelesaikan masalah itu tidak bisa di ruang terbuka, panas-panasan seperti ini, semua ada aturannya, kita bahas bersama-sama," kata Sahrul kepada pendemo.

Saat dimintai tanggapan oleh sejumlah awak media terkait tuntutan para pengunjuk rasa, Manajer Sahrul tidak bersedia memberikan komentar.

Usai menemui pendemo, Sahrul bersama jajaran manajemen PT Lonsum lainnya langsung pergi ke kantornya meninggalkan kerumunan aksi.

Massa tidak mau membubarkan diri sebelum ada keputusan dari perusahaan terkait tuntutan mereka.

Massa langsung mendirikan tenda di tengah jalan menuju akses kantor PT Lonsum Bukit Hijau.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved