Berita Lahat
Bantah Lalai, Pengembang Prumnas Griya Rafika 4 Lahat Sebut Keretakan Akibat Bencana
PT Lahat Maju Jaya (LMJ) yang bergerak di bidang pengembang perumahan bersubsidi angkat bicara terkait keretakan rumah
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-PT Lahat Maju Jaya (LMJ) yang bergerak di bidang pengembang perumahan bersubsidi angkat bicara terkait keretakan rumah di Prumnas Griya Rafika 4.
PT LMJ menegaskan, retakan pada perumahan terjadi bukan karena kelalaian dari developer, akan tetapi disebabkan bencana alam.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lahat beberapa hari terakhir, membuat kontur tanah menjadi lembut, sehingga beberapa rumah bersubsidi tersebut ada yang mengalami keretakan.
"Kita sama sama tau, sejak Januari sampai saat ini, hujan lebat hampir setiap hari turun di Lahat. Hujan tidak berhenti ini membuat bencana alam di beberapa titik di Kabupaten Lahat."
"Ada yang banjir, rumah hanyut, jembatan putus, dan lain lain. Bencana alam ini ternyata juga menyebabkan beberapa rumah Prumnas Griya Rafika 4 mengalami keretakan pada dinding dan lantai," ujar Nanda selaku Direktur PT Lahat Maju Jaya, Minggu (16/2/2020).
• Perkara Rumah Subsidi Rusak dan Retak di Muaraenim, DPD REI Sudah Periksa Pengembang
Lebih lanjut Nanda menjelaskan, untuk membantu mencarikan solusi rumah yang mengalami keretakan itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan bank BTN.
Pengembang menanyakan apakah ada asuransi perbaikan rumah prumnas yang terkena dampak bencana alam.
Jawaban pihak BTN bahwa tidak ada. Yang ada hanya asuransi rumah kebakaran dan asuransi orang/nasabah yang meninggal dunia.
Untuk diketahui, kewajiban pengembang melakukan perbaikan prumnas jika terjadi kerusakan hanya 3 bulan atau lebih kurang 100 hari sejak dilakukan penandatangan perjanjian kontrak akad kredit Prumnas antara nasabah dan perbankan dihadapan notaris dan pengembang.
Setelah lewat dari 3 bulan, maka kewajiban perbaikan rumah ada ditangan nasabah sendiri.
Sedangkan Prumnas Griya Rafika 4 sudah lebih dari tiga bulan.
Namun, sebagai bentuk kepedulian pengembang kepada nasabah, ada beberapa rumah di Prumnas Griya Rafika 4 sudah pernah dibantu diantaranya pemasangan pondasi cakar ayam dan perbaikan rumah yang retak.
"Bantuan ini inisiatif pribadi saja, hanya untuk mencari nilai ibadah saja. Sebab kalau berdasarkan PK, bukan kewajiban pengembang lagi," terangnya.
• Mengenal Ketua Bawaslu Ogan Ilir Darmawan Iskandar, Banyak Pengalaman Sejak Kuliah
Terkait beberapa rumah Prumnas Griya Rafika 4 yang mengalami keretakan akibat bencana alam, Nanda menegaskan pihaknya kembali akan membantu.
Berdasarkan hasil pertemuan pengembang dengan perwakilan warga Prumnas Griya Rafika 4 beberapa waktu lalu, bahwa terdapat aliran air di bawah jalan, yang juga mengalir ke kawasan prumnas.
Air ini mengalir pada saat turun hujan saja, bukan mata air.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian titik air tersebut.
Ada lima lokasi sudah digali.
Dari lima lokasi itu, ada dua lokasi galian yang mengeluarkan air.
Air ini akan dialirkan menggunakan pipa ke siring, sehingga tidak mengenai perumahan.
"Pencarian lokasi air ini lagi lagi bukan kewajiban pengembang. Akan tetapi sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga saja, karena kami fokuskan mencari titik masalah yang menyebabkan rumah warga retak," terangnya.
Selain itu, Nanda menerangkan, dalam melakukan pembangunan prumnas, pihaknya juga menyiapkan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Ada jalan umum dan rumah ibadah di sana.
"Setiap prumnas yang kami bangun, pasti ada fasilitas rumah ibadah. Kami berharap rumah ibadah ini dapat difungsikan untuk kegiatan ibadah warga disana," ujarnya.
Nanda juga menyesalkan munculnya pemberitaan sepihak dari beberapa media online, mengenai kejadian ini.
Semestinya, pihaknya dikonfirmasi terlebih dulu supaya dapat menjelaskan masalah yang terjadi.
"Dalam membangun prumnas bersubsidi, kami taat aturan, ada hak dan kewajiban. Dan, itu sudah kami laksanakan. Nah, melalui penjelasan ini, kami harap dapat meluruskan isi pemberitaan yang ada," ucapnya.
Terpisah, Ketua Lingkungan Prumnas Griya Rafika 4, Dona membenarkan terdapat beberapa rumah yang mengalami keretakan.
Jumlahnya sekitar 11 rumah. Semuanya ada di blok A dan B. Sedangkan blok yang lain aman aman saja. (SP/ Ehdi Amin)