Hanya Flu, Pria Ini Takut Terinfeksi Virus Corona. Kunci Anak Istri di Rumah, Lalu Gantung Diri
Dokter memberinya masker untuk mencegah penyebaran kuman, yang kemudian diduga disalahartikan oleh Bala.
Terawan mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah mengerjakan sesuai standar internasional dalam melakukan pengecekan virus corona.
Tidak hanya peneliti Harvard, Terawan pun mempersilakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat proses pengecekan yang dilakukan di Indonesia dengan alat yang mereka miliki.
"Kita terbuka kok, nggak ada yang ditutup-tutupi.
Tapi kalau disuruh compare ke negara lain itu namanya ada MTA, material transfer agreement-nya.
Tidak boleh material itu dibawa keluar, ada perjanjian luarnya," tutur dia.
Kasus virus corona yang terkonfirmasi sendiri hingga Senin (10/2/2020) malam tercatat ada sebanyak 40.563.
Sedangkan jumlah kematian karena virus yang menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu, tercatat ada sebanyak 910 kasus kematian.
Di Indonesia, hingga saat ini belum ada satu pun kasus virus corona yang ditemukan positif.
Hal tersebut memicu kekhawatiran peneliti Harvad sehingga mereka menyebut, ketiadaan tersebut berarti virus sebenarnya sudah menyebar tapi tak terdeteksi.
Menurut mereka, jika hal tersebut terjadi, maka ada potensi bagi virus tersebut membentuk epidemi yang jauh lebih besar.(Kompas.com/ Deti Mega Purnamasari/ Kristian Erdianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul