Penculikan di Palembang
Ini Sosok dan Percakapan Sopir Travel yang Diduga Hendak Menculik Wanita Asal Muba
Warga Gandus Palembang dihebohkan oleh teriakan seorang wanita yang mengaku hendak diculik oleh sopir travel, Senin (10/1/2020) malam.
Ia mengungkapkan bahwa kejadian tersebut dialaminya pada saat ke Palembang dengan tujuan tempat temanya di KM 7,5.
Ketika sampai Palembang sopir travel mengantarkan 2 penumpang di Plaju dan Kertapati, lalu 2 penumpang lagi di KM 5.
“Pertama nganter di Plaju sama Kertapati, nah lalu ke KM 5. Saya mulai curiga kenapa lewat Macan Lindungan sedangkan saat itu jam sudah malam, alasan sopirnya mau lewat jalan pintas,” ujar EH.
Lanjutnya, dirinya saat itu sempat mencoba meminjam ponsel milik sopir travel untuk menelepon temannya kemudian dipinjamkannya.
Kondisi jalan semakin lama semakin sempit dan masuk hutan-hutan.
“Saya semakin takut pak, jalan semakin gelap. Terus saya pinjam telphone lagi dia tidak mau pinjamkan,”ujarnya.
Karena takut dan mobil semakin digas kencang EH mencoba meminta tolong tetapi jendela mobil sudah di kuncinya.
“Jendela di kuncinya, nah kebetulan saat itu kami lewat tempat orang sedekah yasinan langsung saya teriak. Warga yang melihat langsung mengejar mobil tetapi sopir travel semakin injek gas,”ungkapnya.
Warga yang mengejar cukup banyak menggunakan sepeda motor, melihat dari belakang kosong mobil diberhentikan.
“Saya disuruh turun, untung ada bapak-bapak dan ibu-ibu langsung menolong saya. Dia langsung lari tidak tahu kemana lagi. Saya pesan travel JM,”jelasnya.
Penuturan Keluarga
Sementara, Resi kakak pertama korban menyebutkan sebelum pergi ke Palembang sang adik sempat bertengkar dengan sang adik dibawahnya.
EH merupakan anak kelima dari enam saudara.
“Dia bertengkar dulu sama adiknya yang nomor enam, karena ngamuk-ngamuk dan kesal dia langsung mesan JM Travel ke Palembang bukan Rindi Travel. Memang EH mempunyai tujuan ke Palembang untuk mengikuti seminar,,”kata Resi.
Menurutnya sang adik memang akhir-akhir ini sedikit menjadi pemarah, mungkin dikarenakan faktor penyakit jantung yang diidapnya.
“Kalau ke Palembang lah biase die, untuk berobat jantung terus ke rumah teman. Kalau keadaan sekarang dia lagi di rumah keluarga dan kondisinya Alhamdulillah sehat,”tutupnya. (SP/ Fajeri)