Cerita Khas Palembang
Mengenal Kompol Sutrisno, Sosok di Balik Terbentuknya Tim Hunter Polrestabes Palembang
Sutrisno yang besar di Kabupaten Muaraenim mengaku, setiap hari Minggu selalu datang ke Palembang untuk membeli ikan asin
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kasat Sabhara Polrestabes Palembang Kompol Sutrisno memiliki cerita panjang hingga kini bisa menjadi seorang perwira polisi.
Sutrisno yang besar di Kabupaten Muaraenim mengaku, setiap hari Minggu selalu datang ke Palembang untuk membeli ikan asin.
Uang untuk membeli ikan asin, berasal dari uang jajan yang diberikan orangtuanya.
Beberapa karung ikan asin yang dibeli, nantinya dijual kembali di Muaraenim.
Hal itu, dilakukan hingga ia tamat SMA.
Menyelesaikan SMA, Sutrisno memilih untuk merantau ke Jakarta.
Namun saat di Jakarta Sutrisno malah salah pergaulan.
Ia malah bergaul dengan kawanan penodong.
• Melihat Aksi Team Hunter Sabhara Palembang: Kali Ini Giliran Warung-warung di Ariodillah Disisiri
Apa yang dilakukannya di Jakarta, ternyata diketahui orangtuanya.
Saat pulang, sang ibu langsung menasihati.
Mendapat nasihat dari sang ibu, Sutrisno muda sadar apa yang dilakukannya salah dan bisa membuat orang sengsara.
"Dari situ, saya memutuskan untuk kuliah dan tidak lagi ke Jakarta. Selesai kuliah, ada bukaan perwira polisi dan saya ikut tes. Alhamdulillah saya diterima," ceritanya.
Menamatkan pendidikan sebagai seorang perwira di Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana, ia mulai menjalani karirnya sebagai seorang perwira polisi.
Hingga akhirnya ia dikirim ke wilayah Poso. Saat itu, ia bertugas di Intel Densus 88 Anti Teror.
• Team Hunter Buru Penjual Tuak 24 Jam, Bakal Sapu Bersih Miras di Palembang
Bertugas di daerah konflik saat itu, Sutrisno menyadari bila tugasnya sangat berat bahkan nyawa jadi taruhannya.