Driver Taksi Online Dirampok
Sebelum Tewas Dibegal, Ruslam Driver Gocar Sempat Sapa Warga Saat Lewat, Warga Tak Curiga
Ruslan Sani 43 tahun, warga Jalan Sematang Borang Komplek RSC Kelurahan Sako kota Palembang dibegal di Perumahan Griya Asri Gandus
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ruslan Sani 43 tahun, warga Jalan Sematang Borang Komplek RSC Kelurahan Sako kota Palembang dibegal di Perumahan Griya Asri Gandus Palembang tadi malam Sabtu, (28/19).
Sebelum dibegal korban hendak memasuki komplek yang lokasi tujuan penumpangnya berada di Perumahan Griya Asri Gandus.
Saat itu korban yang masuk ke komplek perumahan itu sempat berpapasan dengan ketua RT dan warga.
Ia yang sedang menyetir itu bahkan menyapa ketua RT dan warga di sana yang malam itu sedang berkumpul main biliar.
Menurut penjalasan Azwar Rozali, Ketua RT 08 Perumahan Griya Asri Gandus, pukul 22.10 WIB mobil Avanza warna hitam masuk perumahan ini.
Di simpang empat perumahan sempat ragu pilih jalan antara mau ke kiri dan ke kanan karena mobil sempat lama berhenti di tengah-tengah.
"Sopirnya membuka kaca mobilnya melawati kami dan ia sempat senyum, dan belok kanan kami pikir biasa saja karna warga kami sering naik gocar, dan tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelum korban dibunuh," kata Azwar diwawancarai Tribun, Minggu (29/12).
Diduga, Ruslan dieksekusi tak lama setelah berpapasan denganw arga dan pak RT tersebut.
Ruslan Sani (43) warga RSS-C Griya Harapan Blok 3 E Kecamatan Sako Palembang, tewas usai menjadi korban perampokan, Sabtu (28/12/2019).
Rupanya, sebelum kejadian itu, korban sempat merasa ragu dengan orderan yang ia terima.
Admin komunitas Driver Royal Club (DRC), Holil mengatakan ia sempat mendapat telepon dari korban yang menanyakan saran mengenai orderan yang ia rasa mencurigakan itu.
"Korban tergabung dalam komunitas DRC sejak 4 bulan lalu. Sebelum menerima orderan itu, dia (korban) konfirmasi ke saya. Menanyakan orderan ini aman atau tidak karena sudah merasa ragu dari awal. Saya sendiri sudah menyarankan kalau memang ragu, jangan diterima segera cancel saja. Tapi entah bagaimana korban tetap menerima orderan itu," ujarnya, Minggu (29/12/2019).
Berdasarkan catatan riwayat aplikasi, diketahui orderan tersebut dimulai dari titik jemput di salah satu hotel kawasan Jalan Kolonel Atmo Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Dengan tujuan pengantaran ke Perumahan Griya Asri Gandus Palembang.
"Orderan itu masuk ke aplikasi korban pada pukul 21.33 malam,"ujar Holil.
Diketahui, orderan yang diterima korban atas pesanan dari seseorang yang bernama Antoni.