Berita Palembang

Banjir Masih Jadi Keluhan Masyarakat Palembang, Tambah Kolam Retensi Dianggap Jadi Solusi

Banjir Masih Jadi Keluhan Masyarakat Palembang, Tambah Kolam Retensi Dianggap Jadi Solusi

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Arief Basuki Rohekan
Riezky saat memberi kata sambutan saat reses 

Banjir Masih Jadi Keluhan Masyarakat Palembang, Tambah Kolam Retensi Dianggap Jadi Solusi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan Riezky Aprilia, mengaku mendapat sejumlah keluhan warga Kota Palembang terkait masalah banjir yang jadi ancaman selama ini.

Menurut Riezky, banjir menjadi problem masyarakat Kota Palembang ketika memasuki musim penghujan. Untuk itu perlu segera ditindaklanjuti minimal dikurangi.

"Tatakelola lingkungan di Kota Palembang harus diperbaiki terutama kolam retensi untuk bisa ditambah sangat urgen dan juga drainase serta resapan, " kata Riezky Aprilia, saat peresmian Rumah Perjuangan sekaligus Reses Serap Aspirasi, Sabtu (28/12/2019) 

Selain itu, diakui Riezky perlu ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke Sungai atau selokan sehingga tidak menyebabkan banjir.

Hal yang sama di Sampaikan oleh Yusuf Indra Kusuma Anggota DPRD Kota Palembang yang meminta Pemkot Palembang untuk bisa menambah Kolam retensi.

"Saat ini Kolam retensi baru 30an kolam sementara kebutuhan Kota Palembang bisa dua kalilipatnya 60an, ini yang perlu diperjuangkan,"ujar Politisi PDIP ini.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) kota Palembang, Drs Ratu Dewa mengatakan Pemkot Palembang terus menggalakkan kegiatan gotong royong setiap akhir pekan.

Dimana kegiatan gotong royong selama ini telah dilakukan rutin oleh Walikota Palembang Harnojoyo, mengingat potensi banjir di kota Palembang selalu jadi ancaman.

Ratu Dewa sendiri mengaku, salah satu penyebabnya adalah terus berkurangnya anak sungai yang ada di Palembang, karena dialih fungsikan. Sementara sungai yang tersisa mendangkal akibat tertimbun sampah rumah tangga dan sebagainya.

"Sejak zaman Belanda, ada 371 anak sungai, tapi sekarang tinggal 95 lagi," bebernya 

Artinya, pompanisasi saja tak cukup mengatasi banjir ini. Perlu normalisasi atau restorasi. Tentu saja selain terus berupaya memupuk kepedulian masyarakat. 

 "Yang jelas solusinya, gotong- royong dan terus membuka dan melancarkan kembali anak- anak sungai yang ada," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved