Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam
2 Remaja Ini Tetap Gunakan Bus Sriwijaya Meski Semalam Ada Bus Masuk Jurang di Pagaralam
Dua remaja di Palembang tetap menggunakan bus Sriwijaya meski mereka tahu semalam ada kecelakaan menewaskan puluhan orang
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dua remaja di Palembang tetap menggunakan bus Sriwijaya meski mereka tahu semalam ada kecelakaan menewaskan puluhan orang.
Pembeli tiket adalah dua remaja yang mewakili 10 temannya dalam rangka liburan akhir tahun, dan menyambut tahun baru 2020.
Putra (17 tahun), calon penumpang ini mengatakan, ia dan 10 temannya akan menuju Bengkulu, untuk mendaki Gunung Kabah.
Setelah itu dilanjutkan ke Curup Temam di Kota Lubuklinggau.
• Kisah Aisyah Bocah 9 Tahun Selamat dari Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang 150 Meter
"Awalnya mau ke Lahat, tapi banyak teman yang mengusulkan ke Bengkulu, mau muncak ke Gunung Kaba sama ke Curup Temam di Linggau," ujarnya.
Kedua remaja pembeli tiket tersebut, sebelumnya telah mengetahui perihal kecelakaan yang melibatkan bus yang akan mereka tumpangi.
Namun menurut Dion (18), teman Putra, hal tersebut adalah musibah.
Ia juga yakin tidak seluruh sopir mengalami hal buruk.
"Awalnya memang mau pakai kereta, tapi sudah habis tiketnya, jadi kami pakai bus ini, ya namanya musibah kita tidak tahu, kan tidak semua sopir seperti itu," ujar Dion.
Lebih lanjut, Dion mengatakan jika rencana liburan ini telah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.
"Kalau rencana ini sudah sebulan yang lalu kami atur, tidak enaklah kalau gagal," katanya.

Kronologi Kecelakaan
Bus Sriwijaya nopol BD 7031 AU masuk jurang Lematang di Pagaralam, Senin (23/12/2019) jeang tengah malam.
Bus tujuan Bengkulu Palembang itu dikemudikan Feri.
Bus masuk jurang di Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Kelurahan Plang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam. Senin (23/12/2019) pukul 23.15.
Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, kecelakaan tunggal Bus Sriwijaya mitsubhisi fuso BM Nopol BD 7031 AU yang dikemudikan FERY menabrak dinding penahan tikungan Lematang Indah.
Bus masuk ke dalam jurang kurang lebih 150 meter dan jatuh ke dasar aliran sungai Lematang.
"Dari data yang ada sementara ini, sebanyak 24 orang meninggal, 2 luka berat dan 11 luka ringan. Saat ini, masih terus dilakukan evakuasi dan pendataan dari satlantas Polres Pagaralam," ujar Supriadi, Selasa (24/12/2019).
Menurut Supriadi, bus itu membawa penumpang kurang lebih 50 orang.
Bus ini berangkat dari pool dan melaju dari Bengkulu mengarah ke Palembang sekitar pukul 14.00.
Pada saat melewati tikungan Lematang Indah KM 9 Pagaralam sekitar pukul 23.00, diduga sopir bus melaju dengan kecepatan tinggi.
"Diduga tidak dapat mengendalikan laju bus, sehingga bus menabrak dinding pembantas lalu masuk ke jurang se dalam kurang lebih 150 meter dan jatuh ke tengah Aliran sungai lematang."
Korban luka luka sudah dievakusi dan dibawa ke Rumah sakit umum Besemah Pagar Alam.
Saat ini, anggota masih melakukan evakuasi, karena kondisi bus rusak berat dan agak sulit melakukan evakausi," jelasnya. (TS/ Novaldi/ Ardi)