Berita Muba
Tahun 2021 Muba Bangun Pabrik Bahan Bakar Nabati dengan Investasi 14 Juta Dolar
Sebelumnya, rencana ini mendapat respon dan dukungan positif dari kalangan eksekutif dan legislatif di tingkat pusat
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU-Bupati Muba Dodi Reza menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk merealisasikan pembangunan pabrik IPO-CPO atau pengolahan kelapa sawit milik petani rakyat menjadi bahan bakar nabati.
Sebelumnya, rencana ini mendapat respon dan dukungan positif dari kalangan eksekutif dan legislatif di tingkat pusat.
Mereka yang mendukung adalah Kemenko Perekonomian, Kementerian ESDM, dan Komisi VII DPR RI.
Maka itu pada Selasa (17/12) secara resmi hasil studi kelayakan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit jadi bahan bakar nabati oleh ITB diserahkan kepada Bupati Muba.
Sekarang masuk ke tahap pembangunan pabrik.
Ketua Tim Tenaga Ahli Pembangunan Pabrik Industri Palm Oil dan Crude Palm Oil (IPO-CPO) Muba dari ITB, Dr IGBN Makertihartha mengatakan, proses studi kelayakan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati untuk Muba sudah dilakukannya sejak tiga bulan lalu.
"Hari ini secara resmi hasil studi kelayakan atau feasibility studi yang telah kami lakukan sejak tiga bulan ini diserahkan ke pak Bupati."
"Kemudian para pihak akan mempersiapkan ke tahap pembangunan pabrik," ujarnya di sela Rapat Koordinasi dan diskusi Pemaparan Akhir Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Pabrik IPO-CPO di Hotel Luxton, Selasa (17/12/2019).
Lanjutnya, dari hasil studi kelayakan ini realisasi pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati di Muba sudah sangat tepat.
"Pabrik ini menjadi pilot project di Indonesia dalam mewujudkan kemandirian energi dan meningkatkan taraf kesejahteraan warga khususnya petani sawit," jelasnya.
Menurutnya, langkah Dodi Reza merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati juga solusi dalam mengatasi ketergantungan impor BBM.
"Langkah ini sangat strategis meningkatkan kesejahteraan petani sawit rakyat. Ini project yang sangat strategis dan sangat memberikan kontribusi besar untuk masyarakat yang juga berdampak hingga ke tingkat nasional," ungkapnya.
Ia menambahkan, secara umum apabila realisasi pembangunan pabrik IPO-CPO di Muba berjalan baik diprediksi nilai investasi mencapai 14 juta US Dollar.
"Ada beberapa opsi kajian yang telah kami lakukan yakni salah satunya nanti dalam realisasi pembangunan pabrik tersebut nilai investasinya 14 juta USD. Semua proses operasional pabrik akan di handle oleh Pemkab Muba," bebernya.
Lanjutnya, terdapat 133.557 hektar lahan perkebunan sawit rakyat yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.
Hingga tahun 2019, terdapat 12.000 hektar lahan sawit yang sudah berhasil diremajakan.
Sedangkan lahan siap panen pada tahun 2020 mendatang seluas 4.446 hektar.
Proses peremajaan perkebunan sawit rakyat tersebut akan terus berlanjut hingga 2024 dengan proyeksi luas lahan hingga 38.674 hektar.
"Pemerintah Musi Banyuasin melihat potensi besar terhadap perkebunan-perkebunan rakyat tersebut. Ini sejalan dengan keinginan petani sawit yang bisa mengolah kelapa sawit hasil panen mereka sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza mengatakan, setelah hasil studi kelayakan ini diserahkan ini dilakukan Pemkab Muba bersama stakeholder akan menindaklanjuti rencana ke depan.
"Target kita tahun 2021 awal pembangunan pabrik selesai dan operasional pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati selesai," ungkapnya.
Ia berharap, dengan berjalannya pabrik nantinya akan menjadi realisasi program nasional untuk menekan ketergantungan impor BBM. Kabupaten Muba akan menjadi pilot project dalam merealisasikan energi baru terbarukan.
"Realisasi ini juga selaras dengan visi dan misi Presiden RI bapak Joko Widodo, dan di Indonesia dimulai dari Muba. Prinsipnya pabrik ini harus terealisasi dan berada di Muba. Pola pendanaan akan dilakukan dengan bersama-sama gotong royong dengan berbagai pihak," ujarnya. (SP/ Fajeri)