Kades Bunuh Warga

Breaking News: Seorang Kades Diduga Sengaja Tabrak Warganya Hingga Tewas, Diseret Pakai Ford Ranger

Yin yang kini juga menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) ini diamankan pada Sabtu (14/12/2019) usai tega menghabisi nyawa Akri alias Enggek (52)

Editor: Prawira Maulana
RAIGAN/SRIWIJAYAPOST
Husni Thamrin alias Yin (45) beserta barang bukti diamankan di Polsek Talang Ubi Kabupaten PALI. 

"Namun, saat itu hanya mengenai sepeda motor milik anak korban."

"Sementara, korban setelah itu dibawa oleh warga ke Puskesmas Jirak namun sesampainya didepan puskesmas jirak korban meninggal dunia," jelas Rozi.

Selanjutnya, anak korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jirak, karena wilayah kejadin perkara ada di Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi.

Selanjutnya laporan kejadian tersebut dilimpahkan ke Polsek Talang Ubi, Polres PALI.

Sabu 29Kg Gagal Beredar di PALI, Bupati : Kalau Barang Sebanyak Itu Masuk Mau Jadi Apa Masyarakat

Pelaku sudah diamanakan dan mengakui perbuatannya, selain itu pihaknya juga mengamankan satu nit Mobil L 200 merk Ford Ranger warna hitam BG 8255 CD milik pelaku dan satu unit sepeda motor milik korban.

"Pelaku kita kenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penajar," jelasnya.

Sementara itu, 

Husni Thamrin alias Yin (45) yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Desa Talang Mandung Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyangkal sengaja menabrak warganya hingga tewas, Senin (16/12/2019).

Menurut dia, dirinya tidak sengaja menabrak korban Akri alias Enggek (52) sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Saya Haji Pak, saya punya iman. Jadi demi tuhan saya memang tidak sengaja melakukannya (menabrak korban)" ungkap Yin, Senin (16/12/2019).

Ia menjelaskan, kejadian tersebut, bermula saat dirinya ingin menggesek (memotong) Kayu Racuk yang berada di kebunnya untuk dibuatkan di dapur rumah.

Saat kejadian, ia terkejut bahwa sudah ada operator yang terlebih dahulu menggesek kayu di kebunnya bersama kebun milik saudaranya.

Kemudian, operator mengaku diperintahkan Enggek (korban-red).

Lalu ia meminta operator tersebut pulang meninggalkan kebunnya yang sudah digesek hingga nyaris setengah kebun bersama kebun saudaranya Bibik (Paman Pelaku).

"Saat saya di rumah Bibik (Pemilik lahan) saya dikejar Enggek, lalu menanyakan kenapa menyetop operator bekerja? Saya jawab kamu itu salah menggesek lahan, karena lahan berada di seberang sungai," jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved