Berita Muratara

Orangtuanya Tak Digaji 6 Bulan, Anak-anak Ini Menangis di Halaman Kantor Pemkab Muratara

Lebih dari 20 anak-anak ikut unjuk rasa damai di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (9/12/2019)

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Rahmat Aizullah
Anak-anak menangis saat orangtua mereka unjuk rasa damai di depan kantor Bupati Muratara, Senin (9/12/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Lebih dari 20 anak-anak ikut unjuk rasa damai di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (9/12/2019).

Anak-anak ini diajak orangtua mereka menyampaikan aspirasi kepada Pemkab Muratara.

Tak lama menggelar unjuk rasa, tiba-tiba anak-anak tersebut menangis hingga tersedu-sedu.

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Muratara datang memeluk anak-anak yang menangis.

"Kasihan ayah saya, kasihan ibu saya," kata salah seorang anak berurai air mata.

Anak-anak yang ikut unjuk rasa tersebut kemudian diajak berteduh ke tempat yang lebih sejuk.

Mereka dikhawatirkan akan demam karena kondisi di depan kantor Bupati Muratara sangat panas.

Belum Digaji 6 Bulan, Pekerja Pabrik Karet Ajak Anak-anak Unjuk Rasa di Kantor Bupati Muratara

"Kita suruh Satpol PP yang cewek ajak anak-anak ini ke tempat teduh, kasihan panas, nanti demam," kata Kepala Satpol PP Muratara, Firdaus.

Pantauan Tribunsumsel.com, aksi unjuk rasa damai yang dilakukan puluhan pekerja tersebut masih berlangsung.

Beberapa perwakilan pekerja sudah dipanggil Pemkab Muratara untuk mengadakan audiensi guna mendengarkan aspirasi pekerja.

Massa yang unjuk rasa ini merupakan pekerja perusahaan pabrik pengolahan karet di Desa Jadi Mulai 1, Kecamatan Nibung.

Perwakilan pekerja, Nopriana mengatakan, aksi damai ini dilakukan karena para pekerja tidak digaji selama enam bulan.

Mereka ingin mengadu kepada Pemkab Muratara untuk meminta pertolongan guna menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

Tahun 2020 Harga Karet Diprediksi Naik, Gapkindo Minta Petani Waspadai Wabah Daun

"Kami mau mengadu ke pak bupati. Tolong kami pak, tolong nasib kami. Sudah enam bulan gaji kami tidak dibayar," kata Nopriana.

Pekerja lainnya, Was Indra menambahkan, ada sekitar 90 pekerja berstatus karyawan tetap yang belum menerima gaji selama enam bulan tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved