Berita Muratara

Mau Untung Besar Belum Sebulan Proyek Jalan di Muratara Sudah Rusak, Ini Reaksi Wakil Bupati

Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni inspeksi mendadak (sidak) pembangunan infrastruktur di daerahnya

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Wakil Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengecek jalan setapak yang dibangun asal-asalan di Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni inspeksi mendadak (sidak) pembangunan infrastruktur di daerahnya.

Kali ini Devi mengecek pembangunan jalan setapak di Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara.

Ketika melihat langsung jalan yang baru selesai dikerjakan tersebut, Devi geram dan geleng-geleng kepala.

Ia kecewa proyek jalan setapak sepanjang 150 meter dengan lebar dua meter itu sudah rusak, padahal belum genap sebulan.

Jalan tersebut dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Muratara tahun 2019.

Cerita Hermansyah Pergoki Pencuri Sawit di Musirawas, Leher Nyaris Kena Ayunan Pisau

Proyek yang menelan dana mencapai Rp 198 juta lebih ini dibangun asal-asalan oleh pihak pemborong.

"Saya dapat laporan dari warga, saya turun langsung, pas saya cek ternyata memang asal-asalan, tidak becus," kata Devi Suhartoni kepada Tribunsumsel.com, Minggu (8/12/2019).

Untuk membuktikan jalan itu dibangun asal-asalan, Devi mengambil sebatang kayu lalu mengecek konstruksi bangunan jalan.

Semen jalan dengan sangat mudah hancur dan terurai ketika ditusuk dengan kayu karena konstruksi bangunannya keropos.

"Ini orang kerja mau mencari keuntungan besar. Terima kasih masyarakat sudah melapor. Kita panggil nanti pemborongnya," tegas Devi.

Kebakaran di Desa Srijabo Ogan Ilir, Zayadi Sempat Panik saat Anaknya Terjebak Dalam Rumah

Devi kesal karena seharusnya jalan tersebut dibangun dengan cara yang benar sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka waktu yang lama.

"Kalau seperti ini masyarakat kecewa, jalan baru dibangun sudah rusak, tidak ada manfaatnya. Ditusuk pakai kayu terkelupas semua," katanya.

Sementara warga setempat, Agus mengatakan kecewa dan tidak menerima pembangunan jalan setapak yang dibangun asal-asalan di desanya tersebut.

"Kami tidak terima jalan ini. Ini dibangun pakai uang rakyat, harusnya jalan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Tapi kondisinya seperti ini, asal-asalan," katanya.

Banjir Empat Lawang : Jembatan Gantung Desa Terusan Lama Rusak, Jembatan Beton Desa Niur Ambruk

Ia meminta pemerintah bertindak tegas terhadap pemborong-pemborong nakal yang mengutamakan keuntungan bukan kualitas bangunan.

"Pemborong seperti ini seharusnya tidak usah dipakai lagi, tidak bakalan maju daerah kita kalau dibangun seperti ini. Di otaknya hanya memikirkan keuntungan," ujar Agus.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved