Berita Kayuagung
Oli Cemari Sungai Bikin Nelayan Kayuagung Sulit Dapat Ikan, Pendapatan Turun Sampai 90 Persen
kalau sekarang tidak mungkin lagi nyari ikan dekat mesin penambang karena banyak oli berjatuhan di air, apalagi dibawah sungai di penuhi lumpur
Penulis: Winando Davinchi |
Keadaan tersebut berdampak buruk pula pada kehidupan ekosistem dalam air dikarenakan pencemaran lingkungan.
Muhaimin Ketua RT 1 mengungkapkan tambang pasir tersebut sangat merugikan banyak warga sekitar.
"Disini sudah banyak keluhan dari masyarakat apalagi yang bermata pencaharian sebagai nelayan sangat sulit mendapatkan ikan," pungkasnya.
Belum lagi suara bising yang dikeluarkan dari mesin tersebut ditambah air sungai menjadi keruh dan tidak layak digunakan.
"Dekat sini saja ada 2 tambang pasir, setiap hari selalu berbunyi mesinnya tidak kenal musim kemarau maupun banjir selalu menyedot, suaranya sangat bising apalagi malam hari warga tidak dapat istirahat dengan tenang,"
"Ditambah lagi itu oli yang tumpah ke air membuat sungai jadi keruh, selain itu sering juga terjadi longsor disisi sungai, dan sungai yang sebelumnya luas jadi sempit," ungkap Muhaimin.
Usaha warga sekitar untuk menyampaikan keluh kesah mereka kepada Camat Kayuagung belum juga di tindak lanjut dan menemukan titik terang.
"Pada tahun ini seluruh masyarakat yang berjumlah sekitar seratus orang sudah tanda tangan keberatan adanya tambang pasir, dan sekitar 4 bulan yang lalu surat sudah di sampaikan ke Camat Kayuagung,"
"Namun hingga saat ini belum juga ada penjelasan apalagi tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menertibkan tambang pasir diduga banyak yang tidak memiliki ijin resmi tersebut," tutupnya.
Sementara itu saat wartawan Tribunsumsel mendatangi kantor Camat Kayuagung untuk meminta keterangan, petugas jaga memberitahu kalau Camat sedang ada rapat di luar.
"Bapak tidak ada, lagi rapat di luar, tidak tahu besok ada atau tidak," kata petugas