Heboh Jual Telur Bekas di Prabumulih

Bukan Telur Palsu Melainkan Telur Bekas, Berbahaya Bagi Kesehatan Ginjal

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Beberapa hari ini heboh kabar dijual bebas telur diduga palsu di Prabumulih

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Pemerintah Kota Prabumulih mengecek telur yang disebut warga palsu. Ternyata itu adalah telur bekas yang gagal menetas. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Beberapa hari ini heboh kabar dijual bebas telur diduga palsu di Prabumulih.

Hasil penelusuran Pemerintah Kota Prabumulih dan Polres Prabumulih diketahui itu adalah telur gagal menetas.

Telur itu dijual Rp 7.000 per kilogram. Lebih murah dibandingkan harga normal telur Rp 20 ribu per kilogram.

Intelkam Polres Prabumulih, Dinas Perdagangan dan Dinas pertanian bidang Kesehatan hewan dan perternakan turun ke rumah warga memeriksa kebenaran adanya telur diduga palsu dijual bebas di Prabumulih.

Hasil pemeriksaan diketahui jika telur merupakan telur bekas sisa penetasan yang gagal dan seharusnya dibuang atau tidak diperjualbelikan.

"Setelah kita periksa telur ini bukan telur palsu tapi merupakan telur asli namun ini telur bekas penetasan yang tidak jadi," ungkap Iswan Hadi SP yang merupakan Kepala Bidang Perternakan dan kesehatan hewan Dinas Pertanian Pemkot Prabumulih.

BREAKING NEWS, Heboh Telur Gagal Menetas Dijual Bebas di Prabumulih, Harga Murah Rp 7 Ribu/Kg

Iswan Hadi mengaku, jadi dalam perternakan ayam para pengusaha terkadang menyisihkan telur-telur untuk dilakukan penetasan menggunakan mesin.

Terkadang tidak seluruh telur yang ditetaskan menggunakan mesin berhasil.

"Biasanya 5 persen tiap dilakukan penetasan pakai mesin pasti gagal dan yang gagal itu harus dimusnahkan bukan dijual karena sudah tidak bagus," jelasnya.

Jika dijual menurut Iswan Hadi, tentu akan sangat berbahaya dalam jangka panjang karena tidak bagus dikonsumsi dan menjadi ranah pihak berwajib untuk mengusutnya.

"Telur bekas ini kalau dijual tentu membahayakan kesehatan karena sudah proses penetasan tapi gagal, efeknya jangka panjang bisa kena ginjal dan penyakit lain."

"Kenapa dijual dan siapa menjual itu ranah pihak berwajib, perusahaan penetasan telur tidak ada di Prabumulih namun ada di kabupaten tetangga kita ada," bebernya.

Wisnu Ditangkap Warga karena Kepergok Hendak Bongkar Kotak Amal Masjid di Tungkal Muaraenim

Sementara Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Pemkot Prabumulih, Eviana menuturkan selaku bidang yang menangani perlindungan konsumen pihaknya menyatakan jika telur itu tidak baik dikonsumsi.

"Selain itu, telur ini dijual dibawah standar karena telur normal Rp 20-21 ribu perkologram dan ini harganya sangat murah Rp 7000 ribu, kalau palsu bukan tapi telur ini telur bekas," ungkapnya.

Evi mengaku, bersama pihak-pihak terkait akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait hal itu agar tidak menimbulkan keresahan dan tidak banyak yang mengkonsumsi.

"Tentu hal ini tidak bisa kami selesaikan sendiri karena berkaitan dengan instansi lain juga, untuk itu kita bersama instansi lain akan mencari tahu dari mana, siapa yang beli, dari produsen mana dan lainnya," bebernya.

Lebih lanjut Evi mengimbau seluruh masyarakat kota Prabumulih agar dalam membeli produk hendaknya memastikan dulu apakah itu baik atau layak konsumsi atau tidak.

"Kalau ada orang jual barang harga murah dibawah standar perlu curiga, karena pasti ada apa-apanya, hendaknya selalu waspada apalagi untuk dikonsumsi langsung," katanya.

Pihak intelkam Polres Prabumulih sendiri yang datang ke lokasi warga menemukan telur diduga palsu mengaku akan memproses hal itu.

Telur gagal menetas di jual bebas di Prabumulih
Telur gagal menetas di jual bebas di Prabumulih (Tribun Sumsel/ Edison)

Pengakuan Warga

Masyarakat kota Prabumulih sejak beberapa hari ini mendadak digemparkan adanya penjualan telur murah.

Warga menduga itu palsu karena harga normal telur sekitar Rp 20 ribuan per kilogram.

Sedangkan telur diduga palsu tersebut dijual dengan harga murah yakni Rp 7000 per kilogram.

Seorang warga yang enggan namanya disebutkan mengaku membeli telur itu dengan seorang ibu-ibu yang berjualan di pinggir jalan kawasan Kelurahan Mangga Besar Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

"Saya dengar dari teman ada telur dijual murah Rp 7000, karena penasaran saya bersama teman lalu beli setengah Rp 3000 dan mendapatkan 6 butir telur," ungkap sumber itu meminta namanya tidak disebutkan kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).

Lalu setelah dibeli pihaknya hendak memasak telur namun ketika dipecahkan seluruh bagian telur berwarna kuning.

Penasaran, ia lalu kembali memecahkan dan hasilnya lagi-lagi kuning.

"Jadi ketika dipecahkan tidak ada putihnya, kuning semua tidak busuk dan ketika direbus setelah dibuka seperti kue telah diadon."

"Kita penasaran lalu pecahkan lagi tapi seperti itu semua, kita rendam di air ternyata mengapung, diduga palsu karena tanda-tanda telur asli tidak ada," katanya.

Kabar adanya penjualan telur palsu ke tengah masyarakat inipun kemudian dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved