Keganasan Teror Rentenir Buat Buruh Pabrik Tidur di Kebun, Diperlakukan Kasar Hingga Barang Dirampas
Keganasan Teror Rentenir Buat Buruh Pabrik Tidur di Kebun, Diperlakukan Kasar Hingga Barang Dirampas
Diancam dilaporkan ke polisi
Penagih utang meminta agar ia melunasi sebagian utangnya malam itu juga.
Bahkan satu di antara penagih utang dari perorangan yang juga tetangganya akan melaporkan ke polisi.
"Saya ditagih utang, dan diancam akan dilaporkan ke polisi. Karena kami dituding akan kabur. Padahal kami sedang pindahan ke kontrakan baru," ungkap Marlina didampingi suaminya Dede Sandi saat ditemui Kompas.com di saung kebun, Rabu (20/11/2019) petang.
Dia menuturkan pada malam itu pun suaminya langsung berupaya mencari pinjaman uang kepada kerabat atau siapapun.
Namun karena lama tidak pulang juga ke rumah, sedangkan para penagih itu terus menekan, dia pun keluar ruman untuk berusaha mencari pinjaman uang.
"Sebenarnya suami saya sudah bolak-balik ke rumah, dan menjelaskan belum berhasil dan kami meminta keringanan. Tapi tidak bisa, akhirnya saya pun keluar rumah untuk mencari pinjaman uang," tuturnya.
Televisi dan dua handphone hilang
Namun, suaminya Dede menimpali, saat dia pulang ke rumahnya lagi, ternyata para penagih utang sudah tidak ada di rumah.
Begitu juga istrinya tidak ada di dalam rumah. Selain itu televisi, receiver dan dua handphone juga tidak ada di tempatnya. Sebelumnya handphone sedang di charge.
Diapun berpikiran, bila permasalahannya sudah selesai, dan televisi dibawa istrinya ke rumah kontrakan yang baru. Ternyata istrinya juga keluar dan televisi serta handphone hilang.
"Saya sih gak menuding siapapun. Tapi untuk kehilangannya ini sudah kami laporkan ke polisi, lapornya juga baru Sabtu kemarin," ujar dia.
Malam itu, permasalahan penagihan utang ternyata belum tuntas dan masih berlanjut.
Buruh perempuan yang baru bekerja tiga tahun ini dibawa paksa dan digiring puluhan warga ke rumah diduga rentenir.
Saat itu dia sambil membawa karpet dan kasur mau ke rumah kontrakan bertemu dengan banyak warga yang mencegatnya.