Bencana Kabut Asap

Hotspot Sumsel Capai 1297 Titik, Kabupaten OKI Paling Banyak

Asap pekat yang mengakibatkan buruknya kualitas udara masih terjadi di kota Palembang, Jumat (25/10/2019).

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Sripo/ Rahmaliyah
Ilustrasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Asap pekat yang mengakibatkan buruknya kualitas udara masih terjadi di kota Palembang, Jumat (25/10/2019).

Berdasarkan laporan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, kualitas udara di kota Palembang termasuk tidak sehat dengan menginjak angka 197, Kamis (23/10/2019).

Pekatnya asap yang mengakibatkan buruknya kualitas udara di kota Palembang tidak terlepas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang merajalela di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

85 Persen Wilayah Sumsel Diselimuti Kabut Asap, Jarak Pandang 600 Meter

Waspada! Kabut Asap Pekat Pada 25 dan 26 Oktober, Hujan Diperkirakan Baru Turun Pada 27-29 Oktober

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, hingga tanggal 24 Oktober 2019, tercatat sebaran Hotspot di wilayah Sumsel mencapai 1297 titik.

"Langkah penanganan dari kami yakni dengan tetap melakukan upaya pemadaman. Baik itu melalui jalur darat dan udara," ujarnya.

Adapun titik api yang paling banyak terpantau berada di wilayah Ogan Komering Ilir dengan jumlah 864 titik.

Disusul kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 122 titik, Banyuasin 81 titik, Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) 44 titik, Muara Enim 44 titik, Musi Rawas 39 titik, Ogan Ilir 31 titik.

Adapula kabupaten Lahat sebanyak 17 titik, Musi Rawas Utara 16 titik, Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) 13 titik, Empat Lawang 11 titik.

Serta Ogan Komering Ulu (OKU) 9 titik, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) 3 titik, Prabumulih 2 titik dan Lubuk Linggau 2 titik.

"Dalam menangani titik api tersebut, rencananya akan didatangkan tim bantuan dari aparat kepolisian, TNI dan pihak terkait lainnya yang rencananya akan diberangkatkan hari ini ke kabupaten OKI sebagai titik hotspot yang terbanyak," kata Ansori.

Ansori juga mengimbau pada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran baik itu lahan maupun sampah rumah tangga dalam kondisi kemarau seperti saat ini.

"Sebab hal itu sangat mudah memancing terjadinya kebakaran. Penting juga bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker dan perbanyak minum air putih agar tetap bisa menjaga kesehatan ditengah buruknya kondisi udara saat ini," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved