Karhutla 2019

Tak Punya Alokasi Anggaran Khusus, Bagaimana Pemkab OKI Cegah Karhutla?

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, selama ini Pemkab tidak menganggarkan secara khusus untuk penanggulangan karhutla di OKI secara menyeluruh

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Ketua DPRD OKI Abdiyanto 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Lembaga legislatif dan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), akan bekerjasama dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla), yang setiap tahun terjadi.

Ketua DPRD OKI Abdiyanto menegaskan, penanganan Karhutla di OKI harus dilakukan sejak awal.

Terutama dalam hal pencegahan, dengan menyiapkan alokasi dari dana APBD yang ada.

"Meski anggaran APBD induk 2020 Kabupaten OKI sudah diketok. Namun, kami sedang mencari formulanya, agar tetap bisa dianggaran, sebab kalau mau menunggu anggaran perubahan jelas akan lama," tandasnya.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, selama ini Pemkab tidak menganggarkan secara khusus untuk penanggulangan karhutla di OKI secara menyeluruh.

Melainkan terbatas di dinas tertentu dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, dan tidak ada dinas lainnya.

"Jadi nanti mitra dalam hal ini dinas yang ada, bisa mengalokasikan dana untuk penanganan karhutla, bukan hanya penindakan tapi pencegahannya juga kita lakukan," tuturnya.

Ditambahkan Yanto sapaan akrab Abdiyanto, pihaknya bersama jajaran eksekutif di OKI, untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat OKI untuk tidak membakar lahannya ketika hendak membuka lahan.

"Kita perlu pemikiran komprehensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dalam menghilangkan kebiasaan masyarakat membakar lahan," ucapnya.

Selain membuat aturan dalam hal ini Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur hal itu, nantinya juga akan ada sanksi yang tegas bagi perusahaan atau korporate yang terbukti membakar.

"Kita juga perlu memikirkan masyarakat pertanian, mengajak mereka untuk mencari solusi agar tidak membakari lahan. Selama ini mereka memakai cara tradisional, dengan melakukan pembakaran sebab dana untuk traktor. Na disinilah peran pemerintah harus hadir, dengan mengalokasikan tracktor bagi mereka dalam membuka lahan," tuturnya.

Ia juga mengapresiasikan para petugas, masyarakat termasuk relawan dalam menangani karhutla yang ada,

"Kita lihat juga ada Srikandi yang ikut memadamkan di Kecamatan Pangkalan Lampan. Nanti kita akan berikan reward karena mereka tidak berpangku tangan," tandasnya.

Sementara Bupati Iskandar mengakui, jika wilayahnya yang mayoritas lahan gambut banyak terbakar dan menyebabkan kabut asap yang menyelimuti kota Palembang.

Ia pun menerangkan, jika wilayah OKI cukup luas dan kadang kala, jika terjadi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau atau setiap tahun dibilang bencana itu, sulit untuk diatasi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved