Menteri Kabinet Jokowi
Tetty Paruntu Calon Menteri Jokowi, Berhasil Legalkan Minuman Cap Tikus Berkadar 45 Persen Alkohol
Selain menjadi Bupati Minahasa Selatan, kesuksesan Paruntu yaitu melegalkan minuman khas lokal Sulawesi Utara bernama Cap Tikus
Dikutip dari Wikipedia, Christiany Eugenia Tetty Paruntu lahir di Manado, 25 September 1967.
Politikus Partai Golkar ini adalah anak dari mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Paruntu dan politikus Jenny Y. Tumbuan.
Tetty menyelesaikan pendidikan di SD Budi Mulia Bogor, SMP Budi Mulia Bogor, Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington – Notingham, Inggris.
Setelah itu dia melanjutkan di Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis.
Di samping itu, Tetty Paruntu juga tercatat pernah menempuh pendidikan formal pada West London College, mengambil jurusan Sistem Informasi Managemen.
Pada 1990, Tetty Paruntu, bersama keluarganya, kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan formal di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita – LPI.
Dia berkecimpung dalam tiga bidang karier sekaligus yaitu pengusaha, politisi dan pekerja sosial.
Pada saat yang hampir bersamaan, karier politiknya dimulai dengan bergabung dengan Partai Golongan Karya.
Sejak berkiprah dalam partai, Tetty Paruntu menjabat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar dan merangkap Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, kiprah Tetty Paruntu tercatat aktif dalam beberapa organisasi masyarakat antara lain Eugenia Ministry, Lions Club Jakarta, KNPI Jakarta Selatan.
Pernah dipanggil KPK
Pada Rabu 26 Juni 2019 lalu, Tetty Paruntu pernah dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi.
"Nanti tanya pak penyidik aja ya," ucap Christiany Eugenia Paruntu usai pemeriksaan kala itu.
Christiany diperiksa kurang lebih 6 jam sebagai saksi atas kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.
Pantauan Tribunnews.com, hanya satu kalimat pembeda yang diucapkan Christiany selain 'tanya pak penyidik', yakni ketika ia dikonfirmasi soal materi pemeriksaan secara garis besar.