Selain Suami Jabat Bupati dan Istri Ketua DPRD, di Kaltim Ibu Wali Kota, Anak Ketua DPRD
TRIBUNSUMSEL.COM, KALTIM-Fenomena satu keluarga pimpin eksekutif dan legislatif terjadi di dua daerah di Kalimantan Timur
Andi membantah ada konflik kepentingan dirinya dengan sang ibu yang menjabat sebagai wali kota Bontang.
"DPRD itu sifatnya kolektif kolegial. Semua keputusan diambil bersama, bukan orang perorang," jelasnya.
Terlepas dari semua itu, kata dia lembaga DPRD dan lembaga eksekutif harus bersinergi dalam pembangunan.
• Pasangan Suami Istri di Kutai Timur, Suami Jadi Bupati, Istri Jadi Ketua DPRD : Enggak Masalah
"Jadi siapa pun selain saya jadi ketua DPRD, harus punya hubungan baik dengan pemerintah," jelasnya.
Hal itu untuk memudahkan dalam pembahasan anggaran, regulasi hingga lainnya.
Andi juga membantah keberhasilannya sebagai anggota DPRD hingga terpilih sebagai ketua karena posisi ibunya sebagai wali kota.
"Saya ingin dilepas dari bayang-bayang ibu atau ayah saya. Saya sering turun ke masyarakat. Saya turun sosialisasi, tidak ada bayang-bayang ortu," tegas Andi.
• Dandim Kendari Kol Hendi Baru Menjabat Agustus, Karir Tamat & Ditahan Gegara Istri Nyinyiri Wiranto
Untuk itu, ia tak ingin hak politiknya dikebiri saat jadi ketua DPRD Bontang karena menurutnya itu tidak fair.
Sebelumnya, Sofyan Hasdam memimpin Kota Bontang selama 10 tahun atau dua periode.
Setahun sebelum lengser, istrinya, Neni Moerniaeni menjabat sebagai ketua DPRD di kota itu. Kala itu, antara suami dan istri memegang jabatan di eksekutif dan legislatif.