Manfaatkan Pekarangan untuk Tanaman Herbal Bisa Mengasilkan Rp 10 Juta per Bulan

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Selatan mengadakan media field trip

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
Media field trip yang diadakan SKK Migas di salah satu binaan dari PT Medco E&P Indonesia yaitu Kelompok Program Toga (Tanaman obat) Kenanga di Kabupaten Muba tepatnya di Desa Gajah Mati Kecamatan Babat Supat, Selasa (1/10/2019). 

Dengan ramanya Yeni menjelaskan, bahwa obat-obatan herbal yang dijual di sini seperti untuk kolestrol, diabets, jantung, liver, kanker payudara dan masih banyak lainnya. Hargnya ada yang mulai dari Rp 15 ribu.

Ia pun mencontohkan, salah satu contoh tanaman herbal yang bermanfaat yaitu keladi tikus bisa untuk detoksi racun dalam tubuh, untuk berbagai macam kanker, darah tinggi, menetralisir racun dari narkoba dan lain-lain.

Sementara itu Teknisi Program CSR PT Medco E&P Indonesia Hendri Payana menambahkan, bahwa Toga di bawah binaanya itu ada 15 kelompok dari dua Kabupaten yaitu Banyuasin dan Musi Banyuasin.

"Kepada binaan kita berikan pemahaman mengenai fungsi tanaman obat dan proses pemanfatan serta pengelolaannya," kata Hendri.

Sedangkan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbangsel Adiyanto Agus Handoyo mengatakan, field trip ini merupakan program dari SKK Migas dan kontraktor kontrak kerjasama beserta teman-teman media.

"Kegiatan ini merupakan agenda tahunan kita. Untuk hari ini ada dua trip di dua lokasi yang berbeda. Kita menginfokan agar media bisa tahu kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh kontraktor kontrak kerjasama," kata Adiyanto Agus Handoyo

Menurutnya, tujuan kegiatan ini agar lebih erat antara media, SKK Migas dan kontraktor kontrak kerjasama, karena teman-teman semua merupakan bagian dari media bisnis partner. Selain itu juga untuk meningkatkan silathurami dan lebih erat lagi.

Menurutnya sasaran dari kegiatan ini agar media tahu tentang kegiatan industri hulu migas dan media bisa jadi lebih profesional. Selain itu juga bisa menambah wawasan dan pengalaman untuk para awak media.

"Karena melihat waktunya yang terbatas maka kita pilih dua tempat tersebut. Karena kalau terlalu jauh waktunya nanti takutnya habis dijalan. Lalu kita pilih di dua tempat tersebut karena pengembangnya sudah bagus, karena Medco juga bertangung jawab atas pengembangan masyarakat," bebernya.

Menurutnya, untuk binan dalam satu mitra binaan bisa 10-20 mitra binaan. Lalu juga sudah ada 20an mitra UMKM. Fokus mitra binaan ini banyak, itu tergantung kebutuhan dan aspirasi dari suatu desa. Jadi ide-ide dari desa dituangkan ke Kecamatan, lalu menjadi program di dalam musyawarah pembangunan daerah.

Apa yang jadi unggulan di suatu daerah tersebut maka biasanya hal-hal seperti itu yang difokuskan. Misal di daerah kopi maka kita berikan pemberdayaan kepada petani kopi dan lain-lain.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved