Manfaatkan Pekarangan untuk Tanaman Herbal Bisa Mengasilkan Rp 10 Juta per Bulan
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Selatan mengadakan media field trip
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MUBA-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Selatan mengadakan media field trip dan pembukaan media kompetisi.
Puluhan peserta dari berbagai media lokal dan nasional mengikuti kegiatan field trip ini.
Field trip dibagi dua yaitu ke PT Pertamina EP Asset 2 di Limau, Prabumulih dan PT Medco E&P Indonesia di Rimau, Musi Banyuasin.
Dalam kesempatan ini Tribunsumsel.com, berkesempatan mengikuti field trip ke PT Medco E&P Indonesia di Rimau, Musi Banyuasin.
Ternyata SKK Migas tak hanya konsen pada bisnis saja, melainkan juga memperhatikan masyarakat sekitar dengan pemberdayaan masyarakat.
Seperti di Kabupaten Muba tepatnya di Desa Gajah Mati, Kecamatan Babat Supat.
Ada satu binaan dari PT Medco E&P Indonesia yaitu Kelompok Program Toga (Tanaman obat keluarga) Kenanga atau KWT Kenanga.
Di sini juga sudah ada Koperasi Wanita Herbal Bersatunya.
Ketua Kelompok Program Toga KWT Kenanga Yeni Lusmita mengatakan, bahwa kelompok toga ini sudah ada sejak 2011 dan mulai aktif di 2012 hingga sekarang dibawah binaan PT Medco E&P Indonesia.
Dari PT Medco E&P Indonesia Kelompok Program Toga KWT Kenanga diberkan alat-alat seperti blander, tempat kapsul obat, oven, pelatihan dan lain-lain.
"Untuk saat ini anggotanya ada 15 orang dan semua wanita. Anggotanya ini semuanya ibu-ibu, dengan adanya ini Alhamdulillah kita bisa bantu suami. Sebab penghasil dari jual obat-obatan herbal ini bisa sampai Rp 10 juta per bulan," kata Yeni
Lebih lanjut Yeni mengatakan, tanaman obat-obatan herbal ini bisa ditanam di pekarangan rumah. Tak harus memiliki luasan khusus, asal ada tempatnya saja cukup. Bahkan juga tak memerlukan modal besar, hanya butuh niat dan usaha. Dengan menanam tanaman herbal diperkarangan rumah ini hasilnya cukup lumayan loh.
"Kalau di sini ada ratusan tanaman herbal yang kami tanam dan kami olah menjadi obat-obatan herbal. Ada yang berupa serbuk, kapsul, minuman dan lain-lain," kata Yeni yang memang dari kecil suka minum jamu.
Untuk memasarkannya sendiri menurut Yeni awalnya dari mulut ke mulut. Bahkan dulunya ia berkeliling menjajahkannya, namun dengan semakin berkembangnya zaman saat ini malah orang yang butuh datang langsung ke sini.
"Bahkan dengan semakin majunya teknologi kita juga sudah ada jual secara online dengan nama KWT Kenanga," bebernya.