Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional 2019, Dari 50 Anggota DPRD Sumsel Hanya 2 Orang Pakai Batik
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Hanya dua orang anggota DPRD Sumsel yang memakai batik saat hadir di rapat Paripurna, Rabu (2/10/2019)
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Hanya dua orang anggota DPRD Sumsel yang memakai batik saat hadir di rapat Paripurna, Rabu (2/10/2019).
Padahal setiap 2 Oktober 2019 pemerintah menetapkan sebagai hari batik nasional.
Agenda sidang paripurna hari ini, penetapan pimpinan DPRD dan fraksi DPRD Sumsel minim mengenakan baju batik.
Selain itu, sidang perdana paripurna sejak dilantik 24 September lalu, dari 75 anggota DPRD Sumsel hanya dihadiri 50 anggota.
"Dari absensi ada 15 anggota dewan yang tidak hadir, karena alasan tertentu," kata Sekretaris DPRD Sumsel Ramadhan S Basyeban.
• Dua Anggota DPRD Lahat Berkelahi, Arry dari Fraksi Nasdem Laporkan Novran Marjani dari Gerindra
Ketua DPRD Sumsel sementara RA Anita Noeringhati mengatakan, agenda hari ini penetapan pimpinan dan fraksi definitif.
Mengingat acara hari ini kegiatan resmi maka anggota menggunakan Pakaian Seragam Lengkap (PSL).
"Hari ini hati batik, dan sudah kita sampaikan kalau bisa pakai batik. Saya sendiri punya batik dan jas batik, namun karena paripurna harus pakai PSL dalam artian untuk jas, dan jas saya sendiri tidak muat," kata Anita.
Kedepan wanita pertama yang duduk di kursi ketua DPRD Sumsel ini, akan masukan ke dalam tatib, untuk pengadaan jas batik itu perlu dan sudah ditetapkan setiap 2 Oktober hari batik.
• Apa Perbedaan Batik Palembang dan Jawa? Ini Ciri Khas Batik Palembang
"Jadi, kita sudah sampaikan kalau yang punya (pakai batik), dan ada memakai dalamnya batik dan luarnya jas itu malah bagus. Kalau batik saya kekecilan," kata Anita.
Soal hari batik sendiri Anita mengungkapkan, maknanya sendiri kebudayaan Indonesia harus dilestarikan namun tidak harus menggunakan batik jawa.
Sebab masing- masing daerah di Indonesia mempunyai ke khasan dan produk sendirim
"Jadi gunakan batik yang dihasilkan oleh daerah tertentu, kalau Jawa ada batik Jawa, sedangkan Palembang ada batik jumputan serta daerah lain. Jadi kita harus memulai produk- produk yang menjadi budaya Indonesia," capnya.
Ia juga menyatakan adanya belasan anggota DPRD yang tidak menghadiri paripurna, mungkin ada alasan tersendiri dan tidak bisa ditinggalkan, dan hal itu tidak menjadi masalah.
"Mungkin ada sesuatu yang belum bisa ditinggalkan, atau kegiatan lainnya. Tapi pada prinsipnya agenda hari ini tidak perlu qorum karena sifatnya paripurna ini mengumumkan dan menetapkan," bebernya.
• Gubernur Sumsel, Herman Deru, Terima Endorse Batik dari Pengusaha UKM