Berita Prabumulih
Lapak Dibongkar, Puluhan Pedagang Mengadu ke DPRD Prabumulih
Puluhan perwakilan pedagang yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Puluhan perwakilan pedagang yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prabumulih, Kamis (26/9/2019).
Beberapa hari lalu, lapak dagangan dan kios mereka dibongkar pemerintah kota Prabumulih.
Kedatangan puluhan perwakilan pedagang tersebut guna menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat agar disampaikan kepada Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih.
Ada lima poin tuntutan yang disampaikan para pedagang ke DPRD.
• Ratusan Mahasiswa Sumsel Turun Ikut Padamkan Api Karhutla
Pertama para pedagang meminta tidak ingin pindah atau direlokasi dari tempat semula.
Para pedagang meminta tetap berjualan di tempat semula tapi ditertibkan atau mundur ke belakang.
Lalu ketiga para pedagang siap untuk memperbaiki meja, tenda sehingga terlihat rapi dan indah.
Para pedagang tetap berdagang di tempat semula akan tetapi siap mundur ke belakang dan tidak memakan ruas jalan agar dapat dilewati mobil maupun kendaraan lain.
Terakhir meminta DPRD Prabumulih menyidak dan meninjau kembali lokasi pasar di PTM II.
Para pedagang kemudian disambut Ketua DPRD Prabumulih, Ahmad Palo, Wakil Ketua I, M Daud Rotasi, Wakil Ketua II Erwandi dan jajaran dewan lainnya.
• Bayi 14 Bulan Kritis Dianiaya Ayah Tiri di OKU Selatan, Sekujur Tubuh Lebam Membiru
Ketua KPKP, Richard Fernando mengungkapkan, pihaknya menyampaikan beberapa tuntutan agar dewan dan pemerintah bisa memberikan solusi terbaik untuk para pedagang.
"Permintaan kami pedagang ini kalau bisa pedagang dari Jalan M Yamin, Andalas dan lorong Daging jangan dipindahkan namun ditertibkan saja."
"Mereka diperbolehkan berjualan ditempat lama dengan catatan merapikan sendiri baik meja, lapak dan lainnya," ungkap Richard ketika diterima berdialog oleh jajaran DPRD Prabumulih.
Selain itu, Richard yang mewakili pedagang mengharapkan agar para dewan dan pemerintah meninjau kembali pasar serta kembali mendata pedagang sehingga diketahui pedagang yang ada saat ini asli atau tidak.
"Layak dan tidaknya pasar diharap agar ditinjau lagi, kami juga minta pedagang didata lagi benar atau tidak karena jangan-jangan nanti ada nama siluman. Masalah ini tidak tuntas-tuntas dan banyak lepas tangan," bebernya.
• Anis Saggaf Terpilih Jabat Rektor Unsri, Herman Deru Yakin karena Sudah Teruji