Demo Mahasiswa Tolak RKUHP dan UU KPK Berujung Anarkis di Penjuru Daerah, Salah Siapa ?

Demo Mahasiswa Tolak RKUHP dan UU KPK Berujung Anarkis di Penjuru Daerah, Salah Siapa ?

Kompas.com
Polisi mengeroyok seorang pria yang tersungkur tak berdaya di samping Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (24/9/2019) malam. Pengeroyokan terjadi di tengah kerusuhan pasca polisi menghalau ribuan mahasiswa dari depan DPR.(Kompas.com) 

"Kita melihat revisi RUU KUHP sudah sangat tidak masuk akal. Termasuk dengan revisi Undang-undang KPK yang justru dapat semakin melemahkan KPK itu sendiri,"tegas Rudianto.

Rudianto mencontohkan, seperti pasal 278 dalam RUU KUHP dinamakan dikatakan apabila unggas bebas berkeliaran di kebun atau lahan tanaman orang lain maka bisa didenda Rp.10 juta. 
Dikatakan Rudianto bahwa pasal itu dianggap sangat tidak itu sangat tidak masuk akal.

"Dan masih banyak lagi pasal-pasal lain yang tidak masuk akal. Maka dari itu, kami menuntut agar dilakukan revisi kembali,"ucapnya. 
Aksi ini baru akan berhenti setelah ada perwakilan DPRD Sumsel yang menemui mahasiswa.

"Apabila tidak ada yang menemui kami, maka aksi ini akan terus berlangsung dan kami pantang mundur," tegasnya.

Akhirnya Mengaku, Aksi Demo Dituding Ada yang Menunggangi, Ketua BEM UI : Ya Kami Ditunggangi

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Manik Marganamahendra, menyebut ada banyak tudingan liar kepada mahasiswa yang berdemo di Gedung DPR

Tudingan itu di antaranya menuduh para mahasiswa yang berdemo menolak Revisi Undang-Undang KPK hingga Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) ditunggangi oleh elite politik tertentu.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra di Indonesia Lawyers Club (ILC). Ia menyebut mahasiswa yang berdemo di Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) dituduh ditunggangi elite politik tertentu.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra di Indonesia Lawyers Club (ILC). Ia menyebut mahasiswa yang berdemo di Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) dituduh ditunggangi elite politik tertentu. (YouTube Talk Show tvOne)

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Manik Marganamahendra dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/9/2019).

Manik Marganamahendra menegaskan bahwa pada hari Selasa, puluhan ribu mahasiswa turun ke jalan demi memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Jadi bisa dilihat terlebih dahulu, bahwasannya hari ini mahasiswa sedang turun ke jalan, beribuan, bahkan sampai puluhan ribu karena kita bersatu dengan masyarakat hari ini," ujar Manik Marganamahendra.

Manik Marganamahendra menyayangkan bahwa aksi mahasiswa malah memunculkan asumsi liar yang menyebut ada pihak tertentu yang menungganginya.

"Namun ada permasalahan yang kemudian disinggung terkait dengan asumsi liar yang beredar bahwa aksi kami ini ditunggangi katanya," kata Manik Marganamahendra.

"Ya yang paling penting untuk kami katakan bahwa iya, benar, aksi kami ditunggangi. Tapi ditunggangi oleh kepentingan rakyat," aku Manik Marganamahendra yang disambut tepuk tangan hadirin.

Bukti dari gerakannya tidak ditunggangi elite politik adalah tidak adanya tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkuasa.

"Mengapa? Karena jelas bahwasannya di sini kami tidak berbicara sama sekali tentang guling menggulingkan, atau turun menurunkan (presiden)," lanjutnya.

Menurut Manik Marganamahendra, urusan menggulingkan pemerintahan sangat erat dengan para elite politik sehingga tak perlu menyeret kepentingan rakyat.

"Ya saya rasa itu adalah urusan para elite politik, ya silakan urus saja," kata Manik Marganamahendra.

"Tidak perlu bawa-bawa rakyat dalam pusaran elite politik, peduli apa para elite politik dengan para masyarakat, dengan rakyat Indonesia?" imbuhnya yang kembali mengundang tepuk tangan.

Pelajar asal Bogor ini juga menegaskan bahwa tudingan liar soal ditunggangi elite politik malah merendahkan aksi para mahasiswa.

"Oleh karenanya di sini kami sangat menyayangkan tentang tudingan-tudingan yang sangat-sangat liar, yang justru malah mendiskreditkan aksi dari mahasiswa itu sendiri," tuturnya.

Mewakili mahasiswa, Manik Marganamahendra mengaku tidak peduli dengan kepentingan elite politik dan fokus untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Berikut video lengkapnya (menit ke-13:02):

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved